Bupati Purwakarta Larang Warganya Masuk Wilayah Zona Merah Seperti Jabodetabek

0
IMG-20200323-WA0071

Laporan : Rohman.

 

Subang, kutipan-news.co.id – Saat ini wilayah Kabupaten Purwakarta dianggap relatif aman, pasalnya statusnya belum masuk wilayah zona merah maupun transmisi lokal Covid-19.

Selain itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika juga mengupdate perkembangan penanganan COVID-19, dengan didampingi jajaran Satgassus COVID-19, Kabupaten Purwakarta di Bale Nagri Setda Purwakarta, Senin (23/3/2020).

Ambu Anne juga mengatakan, terdapat seorang yang PDP telah dirujuk ke RS Rotinsulu Bandung, merupakan seorang mahasiswi yang kuliah di Jakarta dan dia pulang ke wilayah Bojong.

“Dua hari lalu mahasiswi ini kami rujuk ke RS Rotinsulu, dan kami sekarang tetapkan kasus corona di Purwakarta sebagai kejadian luar biasa,” ujarnya.

Menurutnya, sangat penting menjaga teritorial Purwakarta, agar tetap kondusif, salah satunya dengan cara warga Purwakarta dilarang masuk wilayah zona merah seperti Jabodetabek, Ambu Anne juga menyebut ada fluktuasi terhadap jumlah ODP dan PDP di Kabupaten Purwakarta.

“Kami mencatat sampai hari ini terdapat 30 ODP dan 8 PDP di wilayah Purwakarta, untuk yang PDP sebelumnya ada yang selesai dan masuk dua, fluktuatif namun secara jumlah tetap,” tuturnya.

Ia juga menghimbau untuk para pekerja atau yang bekerja di wilayah Jabodetabek atau orang Jabodetabek yang kerja di Purwakarta, diminta memilih stay di Purwakarta atau di Jabodetabek, tak boleh hilir mudik.

“Begitupun untuk tenaga medis dokter dari Jabodetabek yang kerja di Purwakarta, juga sudah diminta pilih stay di Purwakarta atau Jabodetabek,” tutur Anne.

Sementara itu, untuk Pemerintahan di tingkat RT dan RW, juga diminta untuk mendata setiap warganya yang datang dari daerah transmisi lokal seperti Jabodetabek, agar melakukan isolasi diri di rumah selama 14 hari.

“Sementara, untuk IGD RSUD sudah menginstruksikan ke dokter jaga untuk setiap pasien ODP agar melapor ke Puskesmas terdekat dan diberikan surat kontrol,” katanya.

Ambu Anne juga menyinggung soal Program Gerbang Surga atau Gerakan Salat Berjamaah Bersama Keluarga, hal tersebut sesuai instruksi dari MUI yang nantinya dapat dilakukan oleh warga Purwakarta.

“Atau jikapun harus ke masjid, warga disarankan untuk membawa sajadah sendiri dan mesjid tidak dipasang karpet dulu,” pungkas Ambu Anne.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!