Tuntut Bansos Covid-19, Puluhan Warga Kembali Gerudug Kantor Desa Ciasem Girang

Laporan : Rohman.
Subang, kutipan-news.co.id -Puluhan warga kembali menggerudug Kantor Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, tiada lain menuntut soal bantuan bagi warga yang terdampak Covid-19. Kamis, (18/6/2020).
Salah satu warga yang ikut unjuk rasa dan enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa, tuntutan dalam aksi yang ke dua kalinya ini adalah untuk mendesak agar Pemdes Ciasem Girang bisa lebih maksimal dalam mendata warganya atas pengajuan realisasi Bantuan dampak Covid-19, baik bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun Sembako plus uang tunai, guna bisa tersalurkan secara merata dan mendahulukan warga miskin.
“Ketua RT/RW hingga Pemdesnya tidak bisa bekerja, buktinya pembagian bantuan dampak Covid-19 ini tidak tepat sasaran, banyak yang didahulukan warga kaya, bukan yang miskin dulu. Terus bantuan sudah turun ada yang dua kali, tapi masih banyak warga yang belum kebagian, hanya didata saja, bantuannya tidak ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Pjs Kades Ciasem Girang, Udin Saprudin menuturkan, Sebanyak 1.120 KK sudah kami data dan diajukan ke Dinsos, tapi belum ada kabar.
“Mudah-mudahan dikabulkan, karena untuk bantuan Covid-19 ini, semua warga yang terdampak harus kebagian, bapak dan ibu berdo’a saja,” ujarnya dihadapan warganya yang melakukan unjuk rasa.
Dalam kinerja bantuan Covid-19 ini, lanjut Udin mengatakan, Perlu diketahui juga, bahwa bukan ketua RT/RW yang tidak bisa kerja, tapi saya yang tidak bisa kerja, karena tidak bisa sosialisasinya.
“Terus terang, kami bekerja secara maksimal, semua data bantuan-bantuan ini, diambil melalui Sapa Warga dan data SIKS-NG, berhubung hanya satu Ketua Rw saja yang aktif, yang lainnya ada HP nya yang rusak, ada juga alasan kurang memahami menggunakan HP nya,” tuturnya mengakui tidak bisa kerja.
Udin juga menambahkan, Kemudian, Biodata atau NIK ibu-bapak ini juga, sudah kami daftarkan sebagai calon KPM, PKH dan BPNT melalui SIKS-NG.
“Hal itu nantinya bisa mendapatkan bantuan PKH dan BPNT sesuai kriterianya, karena bantuan Covid-19 ini tidak seterusnya, jika Corona ini sudah tidak ada, ya bantuannyapun tidak direalisasikan,” tandasnya.