Bantuan Beras PT Kraft Heinz ABC Busuk Tak Layak Konsumsi, Pemdes dan HRD Saling Lempar

Karawang, Kutipan-news. Id – Bantuan paket sembako untuk warga terdampak Covid-19 yang di berikan PT Kraft Heinz ABC di wilayah Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang jadi polemik, Minggu (21/6/20).
Perusahaan dikabarkan telah membagikan 1600 bantuan paket sembako kepada warga masyarakat Desa walahar, namun pada penyaluran paket sembako tersebut di duga menjadi bancakan oleh para oknum.
Paket sembako yang di kemas dalam satu wadah berisi 2 kilogram beras, 2 kaleng Sarden ABC, 1 Bungkus Kecap dan 2 Kotak Minum Ringan, menurut pengakuan pihak managemen perusahaan berbeda dengan Pemdes Walahar.
Bahkan yang lebih miris, paket sembako yang di bagikan pihak perusahaan tersebut dinilai warga kwalitas berasnya sangat tidak layak untuk di komsumsi.
Menurut Keterangn dari beberapa warga dilingkungan RT 04, RW 02, Dusun Walahar, Desa Walahar mengeluhkan hal itu.
“Kenapa berasnya yang busuk tidak layak untuk dikosumsi harus di bagikan ke masyarakat,” ujar Oman, perwakilan dari beberapa warga mengatakan kepada awak media belum lama ini.
Ditempat yang berbeda, Sekretaris Desa (Sekdes) Walahar, Yuyon membenarkan, bahwa ada sebagian isi paket sembako terutama beras yang dibagikan pada hari senin yang lalu itu tidak layak dikonsumsi.
“Memang sebelum dibagikan, pihak perusahaan tersebut terlebih dahulu memberitahukan kepada warga tentang kondisi beras itu,” ujarnya Sekdes.
Namun, Sekdes juga menyarankan agar warga yang menerima paket sembako tersebut untuk dipilih terlebih dahulu, agar isi paket sembako yang masih layak kosumsi tidak di konsumsi.
“Kemungkinan kondisi sembako yang disalurkan dari perusahaan untuk warga terlalu lama disimpan, sehingga menyebabkan beras tertumpuk barang yang lain, jadi beras tersebut tidak layak untuk di konsumsi dan jika di konsumsi dikhawatirkan akan menjadi biang penyakit buat warga si penerima bantuan,”pungkasnya.
Menurut HRD PT Karft Heinz ABC, Kustianto membantah jika isi paket sembako yang disalurkan untuk para warga di wilayah Desa Walahar dalam kondisi tidak layak kosumsi.
“Isi beras 1 kantong plastik seberat 5 kilogram dan untuk sembako yang kami kirimkan pada tanggal 19 Mei 2020, dalam kondisi baik. Kalau tidak layak kosumsi mungkin sebelumnya ada yang komplain,” ungkapnya.
Dikatakan Kustianto, Bahkan untuk pengiriman paket sembako kepada Pemdes Walahar yang akan dibagikan kepada warga sekitar pada waktu itu disaksikan oleh pihak Muspika Kecamatan Klari, yang di hadiri oleh Camat, Kapolsek dan Danramil.
“Kami sangat menyayangkan, kenapa baru sekarang dibagikan ke warga,” ujarnya Kustianto terkesan heran.
Sardi Kepala Desa walahar yang akrab di panggil dengan “Pak Hedot” saat di konfirmasi di kediamannya mengakui adanya beberapa bungkus beras busuk tak layak konsumsi.
“Itu di karenakan adanya keterlambatan penyaluran kepada warga dan beras yang di giling masih dalam keadaan basah,” ungkap Hedot.
Disinggung tentang timbangan beras yang di terima oleh warga hanya berisi 2 kilogram, Hedot mengatakan bahwa Kustianto salah menyampaikan.
“Mas Kus itu mungkin salah menyampaikan,” katanya.
Ia menyangkal kalau adanya pengurangan timbangan beras untuk paket bantuan yang dari PT Karft Heinz ABC, sebab pada pelayanan di desa saja tidak di perbolehkan untuk memungut bayaran.
“Mana mungkin saya kurangi timbangan, pelayanan bagi masyarakat saja saya tak pernah pungut biaya,”pungkasnya.(fer/red)