Merasa Hilang Kesabaran, Para Nelayan Pastikan Bakal Demo Pertamina

0
Para Nelayan Ancam Demo Pertamina

Karawang, kutipan-news.co.id –  Sejumlah nelayan di pesisir Pantai Utara Karawang rencanaya bakal menggelar aksi demonstrasi ke Pertamina.

Aksi demontrasi warga mengecam jika pada akhir Juni 2020, Pihak Pertamina tidak memberikan kepastian tentang sisa pembayaran kompensasi ganti rugi oleh pihak Pertamina kepada para nelayan.

Menurut seorang tokoh nelayan Desa Sungai Buntu, Warsad, niat mereka berdemontrasi tertunda lantaran Pertamina menghembuskan janji manisnya jika sisa pelunasan kompensasi itu akan dibayarkan pada medio Juli 2020.

“Dulu pejabat PHE ONWJ Pak Yudi telah hubungi saya via Whatsappnya, bahwa Pertamina janji akan lunasi sisa kompensasi nelayan sekitar pertengahan Juli 2020,” ungkapnya kepada awak media, Sabtu (27/6/2020).

Ia pun membeberkan isi percakapan whatsapp dirinya dengan pejabat PHE ONWJ, ‘Perkiraan mulai Pertengahan bulan Juli, karena kami akan bayarkan ke semua masyarakat di berbagai lokasi terdampak di Kerawang, Bekasi, P 1000 dan Banten. Jadi, mohon maklum jumlah masyarakat yang akan mendapat kompensasi cukup banyak perlu persiapan dan data yang benar-benar tepat dari minggu lalu kroscek data final Karawang dilakukan. Demikian bunyi balasan WA saudara Yudi ke Warsad.

“Sampai pertengahan Juli 2020 nelayan memberikan batas toleransi, kami akan demo sekitar akhir Juli jika Pertamina tidak merealisasikan rencana ganti ruginya,” tandasnya.

“Jadi demo akhir bulan ini kita pending dulu karena mereka memberikan jawaban di bulan pertengahan Juli. Jika ingkar ya sudah berarti kita sudah kehilangan kesabaran,” timpalnya menegaskan.

Namun, Warsad juga mengingatkan, yang paling penting juga saat ini soal pemulihan lingkungan yang sama sekali belum mendapatkan perhatian yang besar, terutama dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang.

“Kayanya dinas lingkungan hidup santai saja atau memang tidak bisa bekerja ya? Jangan-jangan enggak bisa kerja. Lihat sewaktu-waktu gumpalan limbah minyak sering keluar dari dalam pasir pantai, apalagi kalau kena ombak. Ini sudah satu tahun lebih tidak ada kemajuannya,” kesalnya.

Mereka para nelayan rencana mau audiensi ke DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup. Pasalnya, mereka sering mengirim data-data gumpalan-gumpalan minyak minyak yang keluar dari pasir ini melalui sekertaris Dirjen KLHK.

“Semoga dalam waktu dekat sudah ada jadwal untuk audiensi ke KLHK, karena kami sudah tidak percaya sama Dinas LH Kabupaten Karawang,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!