Himpunan MPL Subang, Hasilkan Alat Pengolah Sampah Ditengah Pandemi Covid-19

0
Alat Pengolah Sampah

Alat Pengolah Sampah yang di kemas Himpunan MPL Subang. (Foto : Istimewa/Rohman).

Laporan: Rohman.

Subang, kutipan-news.co.id – Himpunan warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL) 02 Pandemi Covid-19 telah menjadi hikmah.

Pasalnya, warga RW 02, Kelurahan Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, selama pandemi Covid-19 diharuskan tinggal di rumah dan kini berhasil menyelesaikan desain peralatan yang menjadi inovasi dalam mengelola sampah di lingkungannya.

Pembina MPL RW O2, Rini memaparkan, Sebelumnya warga RW 02 berusaha membuat alat pengolahan dengan trial and error.

“Kebetulan saat pandemi Covid-19, ketika harus tinggal di rumah, kami lebih punya banyak waktu membuat disain gambar alatnya,” jelasnya kepada kutipan-news.co.id Minggu, (28/6/2020).

Rini juga menambahkan, bahwa dengan adanya keharusan tinggal di rumah menjadi hikmah untuk menyempurnakan disain yang sebelumnya dilakukan dengan uji coba, karena masing-masing punya kesibukan.

“Jadi sebelumnya banyak hambatan, tapi dengan tinggal di rumah (selama pandemi) kini jadi ada hikmahnya bagi kami,” paparnya.

Peralatan yang dibuat, berhasil mengolah sampah organik menjadi abu sebagai pupuk organik yang baik untuk media tanaman.

“Lalu uniknya, berhasil mengolah asap pembakaran menjadi cairan yang bisa digunakan untuk mengusir hama usai di dinginkan,” jelasnya.

Sementara, Iman salah seorang teknisinya mengaku, ide memanfaatkan cairan dari asap ini berdasarkan pengalaman di tempat kerjanya yang mengolah limbah tongkol jagung dan batok kelapa.

“Kami coba dengan sampah organik berupa jerami dan rumput kering serta sampah plastik atau an-organik lainnya,” ungkapnya.

Ditambahkannya, untuk jenis sampah yang diolah jadi cairan dilakukan perbandingan antara sampah organik murni dengan campuran sampah plastik dan hasilnya ternyata yang organik lebih bersih.

“Setelah beberapa kali dicoba oleh petani setempat, hasilnya cukup efektif bisa mengusir hama wereng dan lembing batu yang menjadi musuh utama tanaman dan hama-hama yang bisa diusir hampir seluruh hama yang mengganggu tanaman petani seperti wereng dan lembing batu itu bisa diusir dengan cairan ini, tapi Tanamannya tetap sehat,” kata Iman.

Kemudian, Iman juga menjelaskan lebih detail bahwa dari satu kubik sampah organik bisa menghasilkan satu setengah liter cairan pengusir hama.

“Tetapi untuk meyakinkan kualitas cairan ini kami kirim ke LIPI Subang (sample cairan asap), untuk mengetahui apakah aman untuk tanaman atau tidak dan hasilnya kami sedang tunggu,” terangnya.

Dikatakannya, Cairan yang dihasilkan dari asap bakaran sampah selain untuk pengusir hama juga bisa menetralkan bau tidak sedap.

“Cairan yang dihasilkan dari asap bakaran, baik dari sampah maupun yang dari got, selain untuk pengusir hama juga bisa menetralkan bau tidak sedap,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!