Bapenda Karawang Berikan Pengampunan Denda Wajib Pajak Akibat Dampak Covid-19

0
IMG-20200716-WA0045

Karawang, kutipan-news.co.id – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Karawang mengungkapkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Wajib Pajak (WP) tahun ini turun hingga 40 persen akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Hal tersebut di ungkapkan Kepala Bidang Pajak Dan Lainnya (PDL) Bapenda Karawang Sahali Kartawijaya ST, kepada kutipan-news.co.id saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini.

Dikatanya, Target PAD 2020 untuk tahun ini diangka sekitar 9,93 Miliar, Namun menurutnya akibat terdampak Covid-19, angka tersebut di perkirakan tutun sekitar 600 juta-an dari beberapa sumber WP yang ada di PDL.

“Penurunan omsetnya sekitar 40 persen, itu mulai terasa sejak bulan Maret 2020, pada saat tanggap covid-19 di berlakukan. Sedangkan untuk bulan Juli ini, masih masuk ke dalam dampak dari juni, jadi diperkiran bulan juli ini juga masih belum bisa normal seperti biasanya,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan untuk bulan Juli ini karena sudah memasuki AKB dan sudah tidak lagi dalam situasi darurat covid-19, WP di bulan juli yang akan terbayar di bulan agustus diperkirakan bisa ada perubahan.

“Dibulan Juli ini kita memang ada perubahan, tidak menggunkan target murni lagi, tapi kita menggunakan refocusing anggaran untuk penyesuaian. Memang secara kasat mata bakal ada perubahan, karena kita lihat Mall sudah mulai buka,” paparnya.

Pihaknya mengaku sudah menginformasikan bahwa siaga covid sudah berakhir, berarti kedepan sudah mulai melaporakan omset WP, karena pada waktu siaga covid, para WP banyak yang melakukan penutupan sementara dengan batas waktu yang belum di tentukan.

Namun pihaknya mengaku lebih mengacu kepada Pemerintah melaui tim Gugus Tugas Covid-19, yang telah mengeluarkan aturan kebiasan baru (AKB) yang jelas tidak lagi dalam kondisi siaga, dan itu sudah di tetapkan sekitar 30 Juni kemarin.

“Berdasarkan keputusan dari Tim Gugus Tugas Covid-19, kita langsung memonitoring ke lapangan, mana nih perusahaan yang sudah mulai buka, Memang yang belum buka itu tempat-tempat hiburan, seperti bisokop, time zone, waterboom dan lain – lain. Padahal tempat hiburan tersebut penyumbang WP paling besar,”bebernya.

Diungkapkannya, 9 WP seperti Hotel, Restoran, Tempat Hiburan, Parkiran, Makanan, Air Bawah Tanah, Walet, Mineral Bukan Logam, dan Penerangan Jalan. Semuanya jelas sangat terkena dari dampak covid-19.

”Yang paling gede omset pajak kita ada di penerangan jalan dari listrik, sebelumnya omset per-bulan sekitar 20 Miliar, Namun akibat dari dampak penurunan mulai dari 16 Miliar hingga mandek di angka 14 Miliar,

Dampak itu terasa pada bulan Maret, pada waktu itu perusahaan banyak yang tutup, produksi berkurang yang jelas listrik tidak di gunakan, belum lagi Pemerintah memberikan kebijakan kepada pelanggan PLN, dari mulai di gratiskan hingga pengurangan 50 persen, dampak itu sangat terasa sekali,” katanya.

Labih lanjut Ia mengatakan, Untuk Kembali meningkatkan kesadaran WP, Bapenda mempunyai program membebaskan denda dari bulan Maret hingga bulan Juli. Sehingga masuk ke bulan agustus WP akan memberikan pembayaran pajaknya secara nomal.

“Berdasarkan SK Bupati, siaga tanggap covid sampai 31 Juni, setelah itu satu bulan untuk masa pemulihan. Untuk bulan agustus juga kita berharap bisa kembali normal, karena dari semua sektor sudah bisa jalan semua, tapi tidak menutup kemungkinan jika para konsumen yang akan berkunjung ke tempat hiburan misalnya masih pada takut dan masih was-was terkena virus itu.

Tentunya pengunjung tidak akan lansung signifikan, dan pasti akan bertahap, tapi jika di lihat dari suasan siaga covid-19 kemarin saat ini terlihat ada perubahan. Mall buka pasti ada yang parkir, terlepas mereka belanja atau tidak masuk ke parkir, jelas pajak akan berjalan,” ulasnya.

Dirinya berharap covid-19 bisa cepat selesai, tapi jika covid masih seperti ini, tentunya banyak keraguan juga bahwa di bulan agustus hanya baru bisa diprediksikan saja akan meninggkat.

“Selama covid masih ada, ya tetap saja, sekarang juga tak bisa di hindari, masyarakat masih banyak yang merasa was-was dan ketakutan,”pungkasnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!