Jalur Mandiri ? Askun : UNSIKA Komplek Diduga Melegalkan Pungli

Laporan : Rizqi Ramdani.
Karawang, kutipan-news.co.id – Diduga Adanya Pungli yang dilegalkan, dengan melalui jalur mandiri , Kang Asep Agustian SH.MH yang di kenal Asep Kuncir (Askun) salah satu Tokoh Masyarakat Karawang, mulai angkat bicara terkait permasalahan yang diduga tak lazim menimpa Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Komplek.
Askun yang juga salah satu alumni Unsika, meminta rektor perguruan tinggi pastikan para alumni, mendapatkan pekerjaan di Unsika.
“Para alumni yang sudah lama mengabdi disana tolong lah harus diprioritaskan, rektor harus bisa mengangkat mereka, jangan sampai pengabdian mereka selama ini tidak dihargai, karena Unsika sudah menjadi negeri dan harus menyesuaikan dengan kebutuhan,” ungkap Askun saat di temui kutipan-news.co.id, dikediamannya Rabu (15/7/20).
Pasalnya, Askun menyampaikan , Selain Persoalan di Unsika komplek, ada juga tentang persoalan krisis PNS.
“Beri mereka posisi, kalau mengharuskan mereka jadi PNS, tolong rektor bisa mengajukan yang sesuai umur, kalau yang sudah melebihi umur ya bisa di dorong agar tetap bisa mengabdi di Unsika bagaimanapun caranya. Karena aturannya tidak bersifat baku kok, yang jelas jangan sampai ketika Unsika sudah jadi negeri justru mereka tidak bisa menikmatinya, malah yang dari luar yang dapat posisi,” timpal Askun.
Disinggung soal adanya kebijakan jalur mandiri pada saat penerimaan mahasiswa baru, dengan nominal yang ditentukan, dengan tegas Askun memandang itu terindikasi merupakan pungli yang dilegalkan.
“Adanya jalur mandiri itu apa – apaan sih, kan negeri itu sudah dibiayai sepenuhnya oleh negara, lalu uang penerimaan mahasiswa dari jalur mandiri itu untuk apa lagi sih, jangan kesannya seperti pungli yang dilegalkan dong,” beber Askun.
Lebih lanjut Askun berharap rektor Unsika dapat memahami situasi secara kontekstual Kabupaten Karawang, berkaitan dengan sosial dan budaya Karawang dan harus dipahami.
“Rektor harus mempelajari dan memahami kondisi budaya Karawang, jangan merasa punya posisi sentral di Unsika, lalu bisa berbuat seenaknya, prioritaskan masyarakat Karawang, jangan sampai Unsika berada di Karawang, masyarakat Karawang nya sendiri sulit untuk masuk Unsika,” tandasnya.