Pemkab Subang Bersama PJT II Gelar Rakor Penanganan Kekeringan dan Evaluasi Musim Tanam

Laporan : Rohman
Subang, kutipan-news.co.id – Dalam rangka menghadapi kekeringan di wilayah Subang, Pemkab Subang bersama Perum Jasa Tirta (PJT) II Subang, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), untuk agenda penanganan kekeringan dan evaluasi tanam padi musim tanam I tahun 2019/2020 dan musim tanam II tahun 2020.
Turut hadir dalam agenda Rakor tersebut, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Subang, H. Hidayat, Asda II, General Manager (GM) PJT Wil III, perwakilan TNI/Polri dan Intansi terkait lainnya yang dilaksanakan dikantor PJT II Subang. Rabu, (16/9/2020).
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Subang H. Hidayat dalam laporannya menyampaikan bahwa rakor tersebut, akan membahas fokus siaga darurat kekeringan terutama lahan pertanian termasuk juga darurat kebakaran hutan.
“Kelangkaan air bersih dan air pertanian, membahas dan diskusi areal yang akan terdampak dari masalah kekeringan, untuk mengetahui kekuatan dan ketersediaan air dari jatiluhur apakah masih cukup dan membahas penjadwalan pengawasan pengendalian air,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pertemuan rakor tersebut, merupakan lanjutan dari rakor sebelumnya yang membahas permasalahan kekeringan di Kabupaten subang terutama daerah pantura.
“Permasalahan di Subang utara sangat komplek, disaat musim kemarau timbul masalah kekeringan dan disaat musim penghujan timbul masalah banjir dan itu sudah memjadi rutinitas setiap tahunnya, oleh karena itu dengan rakor tersebut semoga beraama-sama mencari gagasan jalan keluar menanggulangi dampak musibah tersebut,” jelasnya.
Ditambahkannay, Kita berharap aliran air yang menjadi sumber pengairan ke lahan pertanian dan kebutuhan masyarakat lainnya dapat mengalir ke masyarakat, walaupun dalam keadaan kemarau dengan memperhatikan aliran sungai dengan menperhatikan penjadwalan aliran sungai dibeberapa titik pintu air yang dialirkan ke beberapa daerah.
“Para petani juga agar mengikuti dan menetapkan jadwal pola tanam semua pihak dengan bersinergi dalam menghadapi kekeringan diantaranya bersinergi dengan perangkat daerah, camat, Muspika, kepala deda dan masyarakat,” kata Kang Akur berharap.
Kang Akur juga menambahkan bahwa Dengan air tetap ada dan tetap mengalir diharapkan lahan pertanian di Subang tetap produktif dan lahan pertanian kedepannya tetap menjadi lahan pertanian.
“Kita harus mempertahankan Subang, sebagai lumbung padi nasional dengan tetap menjaga ketersediaan lahan pertanian,” pungkasnya.