Warga Keluhkan Bansos Beras untuk PKH Terdampak Covid-19 Tak Layak Dikonsumsi

Karawang, kutipan-news.co.id – Sejumlah beras bantuan dari Kemensos melalui program Bantuan Sosial Beras (BSB) yang disalurkan oleh Bulog untuk masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Karawang Jawa Barat berkualitas buruk dan tak layak dikonsumsi.
Seperti yang dialami Eli (40) Warga Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok dalam bantuan BSB sebanyak dua karung (30kg) tersebut tidak tercantum kualitas beras.
“Berasnya berwarna kekuningan, terus kalau dimasak nasinya pera juga tidak enak dimakan,” ucapnya
Hal serupa juga dialami Nani (60) warga Desa Tanjungmekar, Kecamatan Pakisjaya menerima Bantuan Sosial Beras 2 karung (30kg) tidak tertancum kualitas beras.
“Beras yang saya terima 2 karung masing-masing 15 kg, berasnya berwarna kekuning-kuningan seperti beras lama, pas dimasak kalau sudah jadi nasi sangat pera,” akunya.
Kejadian tersebut juga menimpa warga lainnya di karawang, Topa (50) warga Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya menerima beras BSB terus sangat tidak layak untuk dikonsumsi.
“Berasnya seperti beras raskin, dimasaknya amat pera.”
Dengan kejadian tersebut mengundang rasa prihatin Ketua DPC LSM Korek Karawang, Suhanta akan melakukan kunjungan dan pengecekan kepada warga para penerima bantuan tersebut.
“Kami sudah mendengar penerima beras BSB untuk PKH berasnya kurang bagus dan dimasaknya pera, oleh karena itu kami akan investigasi kelapangan. Apabila benar beras untuk BSB bagi PKH itu kurang baik kualitasnya maka akan kami pertanyakan kepada Dinas Sosial dan Bulog tentang kualitas beras tersebut,” tegas Suhanta.
Sebelumnya Kementerian Sosial (Kemensos) meluncurkan bantuan sosial beras (BSB) kepada masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang terdampak Covid-19.
Jumlah bantuan sosial beras ini sebanyak 15 kg/KPM/bulan selama 3 bulan yakni Agustus hingga Oktober 2020. Bulan September disalurkan sebanyak 30 kg untuk alokasi bulan Agustus dan September. Kemudian sebanyak 15 kg disalurkan pada bulan Oktober 2020. Beras yang digunakan sebagai BSB dipasok oleh Perum Bulog. (red)