Tak Transparan Soal Anggaran Covid-19, Askun Tantang Pemkab Karawang Untuk Buka-Bukaan

Laporan : Rizqi Ramdani
Karawang, kutipan-news.co.id – Dengan datangnya wabah Corona Virus Dieses 2019, masyarakat karawang penuh dengan keprihatinan yang terus menerus menanggung beban akan himpitan ekonomi.
Prihatin dengan kondisi warga masyarakat Karawang yang harus menanggung banyak beban karena Covid-19, pengamat Politik dan Pemerintahaan, Asep Agustian SH.MH., tantang pemerintah daerah Kabupaten Karawang buka – bukaan soal pertanggungjawaban penggunaan anggaran Covid – 19.
Pasalnya, dengan sapaan nya Askun mengatakan, sejak pandemi corona mewabah di Indonesia, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang tahun anggaran 2020 banyak direfocusing untuk membiayai penanggulangan virus corona yang sampai hari ini terus mewabah dan semakin mengganas. Pembangunan diberbagai sektor pun banyak tertunda, karenanya (wabah Covid-19).
Sementara disisi lain beban masyarakat juga terus bertambah, diantaranya adalah beban biaya Swab Test bagi pasien operasi, belum lagi beban biaya APD dan lainnya yang tidak ditanggung BPJS.
“Sekarang, pasien yang hendak dioperasi harus lakukan test swab kemudian ternyata ia dinyatakan positif dan harus di isolasi. Untuk ruangan isolasi harus juga bayar, Jadi jelas beban masyarakat ini semakin terus bertambah, karena merekalah yang dibebankan pembiayaannya, belum lagi biaya APD tenaga medis yang juga konon katanya dibebankan ke pasien,” kata Askun.
“Lalu pertanyaannya, anggaran refocusing ini untuk apa ?,” tandasnya lagi, saat ditemui diruang kerjanya oleh awak media, Minggu (15/11).
Askun pun telak meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) buka-bukaan kepada seluruh masyarakat Karawang. Berapa total anggaran APBD 2020 yang direfocusing untuk Covid-19, dipergunakan untuk apa saja, bukan dalam artian cuci tangan tutup mulut, jelaskan dananya kemana?, bisa habis buat apa saja?, berapa yang tersisa?
“Atau apakah pemda sudah tidak mampu lagi mengurus rakyatnya. Lalu mereka saling salahkan, saling lempar dan saling cuci tangan, ya, Jangan begitulah,” pungkasnya.