175 Ribu Data Pribadi Guru Honorer di Indonesia Bocor

Bandung, kutipan-news.co.id – Data lengkap guru honorer penerima bantuan subsidi upah (BSU) di Indonesia bocor dan tersebar via Whatsapp Group (WAG). Data itu tak hanya memuat nama lengkap dan asal sekolah, tetapi juga disertai nomor rekening, bahkan nama orang tua guru honorer tersebut.
Rizki Safari Rakhmat dari Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Jawa Barat mengatakan, ia baru mengetahui data yang terhimpun dalam file berekstensi Ms. Excel itu pada Kamis (19/11) siang.
“Jadi ada yang tersebar di grup WA, pas saya cek kok data penerima BSU. Saya pikir hanya nama-nama saja, ternyata setelah diperiksa seksama, ternyata ada data pribadi guru honorer tersebut secara lengkap. Tersebar gini, apalagi di dalamnya ada NIK, nomor rekening, nama ibu kandung. Kecuali nomorĀ handphone, lengkap sekali data BSU itu,” ujar Rizki
“Saya tidak tahu dari mana ini menyebar dan dari mana rujukannya. Tapi setelah dicek data tersebut sesuai,” ia menambahkan.
Ia mengkhawatirkan terjadi penyalahgunaan informasi data pribadi guru honorer itu. Sebab, isu mengenai pencairan BSU sebesar Rp 1,8 juta dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu, tengah jadi perhatian guru honorer.
“Dalam kondisi begini takutnya disalahgunakan, penipuan. Karena sekarang guru kesulitan mengakses laman info GTK Kemendikbud. Dalam laman kan bisa diketahui apakah kita merupakan penerima bantuan atau tidak. Takutnya nanti ada pihak yang menipu dengan modus membantu pencairan dan lain-lain,” tuturnya.
“Memang kalau dalam info GTK itu, data kita sebagai guru honorer menjaga privasi kita, yang bisa itu masing-masing guru saja yang punya akun,” kata Rizki melanjutkan.
Sekadar diketahui, BSU tersebut akan dibagikan kepada dua juta orang pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS. Dalam file yang beredar, hanya ada sekitar 175 ribu orang (guru honorer) penerima dari seluruh Indonesia dan bila dilihat dari kode nomor rekening yang tercantum, hanya berasal dari satu bank tertentu.
“Yang saya lihat ada 27 ribu guru honorer di Jabar yang masuk ke dalam file itu, kita juga belum tahu ini dari mana filenya. Tapi kita sangat sayangkan kenapa ini bisa keluar. Kalau di lingkungan internal grup WA di Jabar itu aman, tapi ini saya juga dapat dari grup kampus, terus semalam juga katanya ada di grup-grup Facebook, tapi saya belum cek pastinya,” ucapnya.
“Kita tidak menuduh siapapun, tapi kita sayangkan kenapa data ini bisa tersebar karena rawan disalahgunakan,” ujar Rizki. (red)