1,2 Juta Vaksin Sinovac Tiba, Jokowi : Vaksinasi Tetap Harus Melewati Uji BPOM

0
IMG_20201207_185533

Foto Ilustrasi Vaksin Covid-19

Jakarta, kutipan-news.co.id – Pemerintah Indonesia menerima 1,2 juta vaksin Sinovac dari China. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan vaksinasi menunggu izin emergency use of authorization dari BPOM.

“Kita amat bersyukur alhamdulillah vaksin sudah tersedia artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah COVID-19. Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” kata Jokowi yang disiarkan di YouTube Setpres, Minggu (6/12/2020).

Jokowi mengatakan ada beberapa tahap prosedur yang harus diikuti sebelum dimulainya vaksinasi. Pertama pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin hingga hasil uji klinis tahap III vaksin tersebut.

“Perlu saya tegaskan pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin, pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai,” ungkap Jokowi.

Lebih lanjut ia mengatakan sistem distribusi vaksin ke daerah juga harus disiapkan. Selain itu peralatan pendukung dan tata kelola vaksinasi juga perlu disiapkan.

Diketahui, Pemerintah Indonesia menerima 1,2 juta vaksin Sinovac. Vaksin itu tiba melalui bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

“Saya ingin menyampaikan satu kabar baik bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis COVID-19. Vaksin ini buatan Sinovac,” ujar Presiden Joko Widodo dalam live streaming di akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12).

Vaksin itu sudah melalui uji klinis. Uji klinis itu dilakukan di Bandung Jawa Barat.

“Kita juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis yang tiba di awal Januari,” tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan nantinya pada Desember juga akan menerima 15 juta dosis dan pada bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam baku curah yang akan diproses oleh Bio Farma.

“Selain vaksin dalam bentuk jadi, dalam bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan di bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma,” ujarnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!