Ramai Bansos Ayam Hidup, Begini Alur Distribusinya

Bansos ayam hidup
kutipan-news.co.id – Pembagian bansos ayam hidup bikin heboh Cianjur. Program Bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial tersebut melibatkan banyak pihak dalam penyalurannya. Begini alur distribusinya
Penerima bansos tersebut akan menerima kartu khusus yang diisi uang dengan nominal Rp 200 ribu yang ditransfer langsung Kementerian Sosial ke rekening penerima. Rekening yang terisi secara otomatis setiap bulannya itu tidak bisa ditarik tunai. Penerima bansos harus membelanjakan empat komoditi yang telah ditentukan dalam pedoman umum di layanan penjualan bernama e-Warong.
Berdasarkan pedoman umum, empat komoditas itu terdiri dari beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati, hingga buah-buahan sebagai sumber vitamin.
Komoditas bantuan yang tersedia di e-Warong tersebut dipasok oleh penyuplai. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tinggal menukarkan bantuan tersebut dengan sembako sesuai dengan kebutuhan.
Sembako tersebut tidak boleh dipaketkan. KPM memiliki hak untuk menentukan komoditas apa saja yang diinginkan, termasuk kebutuhannya.
Namun di Kecamatan Pagelaran, Cianjur Jawa Barat, komoditas dalam kategori protein hewani tersebut malah diganti dengan ayam hidup. Padahal lazimnya, KPM diberikan daging ayam potong atau daging sapi.
Mpuy–narasumber meminta namanya disamarkan–, warga Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran, mengatakan beberapa warga yang menerima bansos ayam hidup sempat kebingungan, sebab biasanya mendapatkan daging ayam potong.
Sejumlah warga juga kesal karena ayam yang didapat malah mati setelah tiba di rumah. “Ada juga yang mati saat sampai di rumah. Sudah bingung, kesal juga karena jadinya malah tidak bisa diolah. Mau disembelih juga sudah tidak bisa, karena kondisinya mati,” kata Mpuy, Senin (25/1/2021).
Menurut dia, warga lebih memilih daging ayam potong yang biasanya didapat. “Mending daging ayam potong, setengah kilogram pun murni daging. Kalau ayam hidup kan ada jeroan dan lainnya. Belum lagi ada yang mati,” ucap Mpuy.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Surya mengaku baru mendengar dan mengetahui bansos ayam hidup.
“Baru dengar kang. Baru pertama kali ada yang seperti ini. Ada-ada saja,” ujar Surya. (red)