Kecamatan Cijati Maksimalkan Pembangunan Desa Lewat Program SDGS

Foto Istimewa Dok / ''Alhamdulillah dengan adanya sdgs ini desa bisa memiliki data yang akurat dan lengkap '' / Kutipan-News.co.id
Cianjur, Kutipan-News.co.id– Warga Desa Parakantugu, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur antusias mengikuti pelatihan petugas pendata SDGs tingkat Desa.
SDGs sendiri merupakan program pemerintah untuk mempercepat pembangunan, dalam istilah bahasa Inggrisnya Sustainable Development Goals (SDGs) yang artinya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Maksud program SDGs adala sebagai upaya terpadu mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli pendidikan desa rama perempuan, desa berjejaring, dan desa tanggap budaya untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Uniknya di Desa Parakantugu sendiri, para relawan SDGS kebanyakan adalah para kaum perempuan. Sekitar 20 orang para ibu-ibu ini mengikuti pelatihan dalam menginput data warga atau pemutahiran data penduduk dengan sistem aplikasi SDGs.
Kepala Desa Parakantugu, Subarnas merasa terbantu dengan adanya pendataan dengan sistem SDGs ini, pihaknya menugaskan warga atau relawan sebanya 23 orang untuk mengikuti pelatihan ini.
“Alhamdulillah dengan adanya sdgs ini desa bisa memiliki data yang akurat dan lengkap dan apa yang diharapkan oleh pemerintah badan pusat karena pencatatan ini berbasis sdgs dan saya jamin tidak ada Yang terlewatkan, saya tegaskan sebanyak 23 orang petugas SDGs dengan jumlah RT 20 RT,” kata Kades Parakantugu Subarnas.
Camat Cijati, Epi Rusmana berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan oleh tiap-tiap desa, ia juga berharap pendataan ini bisa tepat waktu dan tidak asal-asalan.
“Pertama saya berharap kegiatan ini dilaksanakan oleh tiap-tiap desa sesuai aturan yg berlaku, kedua pendataan ini sebagai data dasar dalam pengembangan desa kedepan-nya, ketiga pendataan ini harus benar-benar dilakukan secara akurat tdk asal-asalan. Ke empat, pendataan ini bisa di laksanakan tepat waktu. Dan ke lima Semoga Dlm kegiatan pendataan SDGs ini berjalan lancar tdk ada hambatan,” tutur Epi Rusmana selaku Camat Kecamatan Cijati.
Meski demikian, sambungnya, masih ada kendala dalam sistem SDGs ini yaitu Handphone Android yang digunakan oleh para relawan terkadang tidak memiliki kapasitas yang memadai sehingga mereka harus menggunakan Laptop.
“Kendalanya di HP kadang RAMnya tidak cukup jadi harus pake HP, untuk instrukturnya sendiri bagus jadi cepat mengerti,” kata Mia Hapirtri salah satu peserta pelatihan SDGs.
Instruktur SDGs sendiri menilai, keberadaan antusias ibu-ibu sebagai relawan pendata SDGs merupakan hal sangat baik karena kaum wanita dinilai teliti dalam melakukan pendataan, dengan pendataan yang baik diharapkan berdampak pada pembangunan selanjutnya di desa tersebut.
“Kehadiran ibu-ibu itu sangat bagus sekali karena perempuan biasanya sangat teliti dalam melakukan pendataan,” kata Aji Edi selaku Instruktur Pelaksanaan SDGs di kecamatan Cijati.
Reporter: Saifal