Kanwil Jabar Berkomitmen Perkuat Moderasi Beragama

0
IMG-20210526-WA0014

Cirebon, Kutipan-News.co.id- Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Adib, M.Ag., mengungkapkan bahwa Jawa Barat menjadi “Piloting Project” e-‘Harmoni yang digagas oleh Balai Litbang Agama Jakarta.

Hal ini disampaikannya saat membuka Sarasehan Moderasi Beragama yang digelar selama 2 hari 24-25 Mei 2021 di Hotel Apita, Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Kakanwil berharap melalui piloting project e-Harmoni ini diharapkan menjadi media dalam membangun sinergi dalam memelihara, menjaga dan merawat kerukunan umat beragama. Dengan demikian isu kerukunan umat beragama di Jawa Barat menjadi isu yang positif.

” Beberapa program telah disiapkan dalam membangun kerukunan beragama di Jawa Barat, di antara dengan program pembangunan desa sadar kerukunan, taman kerukunan, beragama dan program lainnya, ” ungkapnya, Selasa (25/5/2021).

Staf Khusus menteri Agama RI, Nuruzzaman, yang menjadi narasumber dalam saresehan tersebut, mengungkapkan bahwa Menteri Agama menetapkan bahwa tahun 2022 sebagai tahun moderasi beragama. Untuk mempersiapkan agenda beberapa langkah tengah dirumuskan, di antaranya mengerakan seluruh elemen Kementerian Agama untuk pengaruh keutamaan moderasi beragama.

” Penguatan peran KUA dalam membangun moderasi beragama akan ditingkatkan melalui agenda Revitalisasi. Adapun Revitalisasi tersebut meliputi peningkatan infrastuktur KUA menjadi kantor layanan, meningkatkan layanan keagamaan, tidak hanya tempat perkawinan tetapi memiliki fungsi 9 layanan yang sifatnya konsultatif, dan peningkatan SDM,” paparnya.

Ditambahkannya, Peran KUA dalam peningkatan moderasi beragama akan dioptimalkan, dengan menjadikan KUA sebagai agen moderasi beragama. Penguatan ini akan dimaksimalkan melalui peran penghulu dan penyuluh. Ke depannya KUA sebagai early warning konflik beragama, mendeteksi dan merespon secara dini potensi konflik kerukunan umat beragama.

Berkenaan dengan pentingnya moderasi beragama, Alissa Wahid, Putri Mantan Presiden Almarhum K.H. Abdurahman Wahid, menyampaikan bahwa penguatan moderasi beragama menjadi penting mengingat kondisi keagamaan kebangsaan yang religius dan majemuk. Moderasi Beragama menjadi bagian penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah saat ini.

” Menurut saya, menjaga keseimbangan beragama dan komitmen kebangsaan menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa ini. Tantangan tersebut di antaranya berkembangnya cara dan praktik beragama yang berlebihan yang mengesampingkan tatanan kemanusiaan, klaim kebenaran subjektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama yang disertai pengaruh kepentingan ekonomi politik yang berpotensi memicu konflik, serta semangat agama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI. Diharapkan moderasi beragama menjadi perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa,” harapnya.

Dalam laporannya, Kepala Bagian Tata Usaha, H. Ajam Mustajam melaporkan bahwa kegiatan sarasehan yang bertema ” Penguatan Nilai Toleransi dan Deteksi Dini Rawan Konflik, ” diikuti oleh unsur Kemenag, Tokoh dan Organisasi Keagamaan se-Ciayumajakuning ( Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan )

Dengan diundangnya para tokoh dan organisasi keagamaan tersebut diharapkan menjadi perekat tali silaturahmi mereka dalam menjaga kerukunan umat beragama.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!