BKF Sebut Optimisme Penguatan Bisnis Dibayangi Bagaimana Eskalasi Covid-19

0
IMG-20210702-WA0044

Jakarta, Kutipan-News.co.id – Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia Bulan Juni 2021 masih berada di zona ekspansif pada angka 53,5, sedikit menurun dari Mei 2021 yang menyentuh 55,3. Angka PMI di atas 50 menandakan sektor manufaktur dalam tahap ekspansif.

Melansir Siaran Pers Badan Kebijakan Fiskal (BKF), peningkatan yang agak melambat terjadi pada aktivitas bisnis termasuk output dan new order dari ekspor. Meski demikian, kondisi bisnis yang tercermin dari output serta pemintaan domestik dan ekspor masih menunjukkan ekspansi. Kondisi ketenagakerjaan juga relatif stabil seiring dengan penambahan jumlah tenaga kerja yang berpengaruh pada peningkatan kapasitas produksi.

Namun, ekskalasi kasus pandemi COVID-19 menjadi hambatan bergeraknya angka PMI Manufaktur. Peningkatan penyebaran varian COVID-19 menyebabkan terjadinya peningkatan penumpukan pekerjaan dan perlambatan pemenuhan pesanan. Di sisi lain, tekanan pada harga juga terus terjadi dimana kenaikan harga input dan output yang relatif cepat pada bulan Juni menjadi penyebab utama inflasi.

Kepala BKF Febrio Kacaribu menyatakan, optimisme penguatan bisnis dibayangi bagaimana eskalasi COVID-19. “Kondisi pemulihan ekonomi ke depan akan ditentukan oleh efektivitas upaya menurunkan kasus harian COVID-19. Sensitivitas ini telah kita lihat pada periode Q1 dimana PPKM Mikro diterapkan dan berhasil menurunkan kasus,” ungkap Febrio.

Untuk itu, urgensi menurunkan kasus COVID-19 harus menjadi perhatian seluruh pihak. Pemerintah melalui program 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi. Masyarakat dengan terus melaksanakan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi). (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!