Masuk Zona Hitam, Dirut RSUD Karawang Diduga Ngotot Mau Bikin Acara Pencitraan

0
Foto RSUD Karawang

Foto Gedung RSUD Karawang.

Karawang, Kutipan-news.co.id –Setelah klaster industri dan klaster keluarga mendominasi penyebaran Covid-19 hingga tidak terkendali lagi, Akhirnya Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyatakan Kabupaten Karawang, Jawa Barat sebagai wilayah zona hitam penyebaran Covid-19.

Bahkan, RSUD salah satu rumah sakit milik Pemerintah Daerah yang menjadi salah satu tempat andalan penampung pasien terpapar positif Covid-19 sempat tak bisa menampung pasien yang membludak.

Saking membludaknya pasien yang ingin masuk mendapatkan perawatan di RSUD pada waktu itu, RSUD sendiri pernah melakukan penutupan pelayanan IGD dan ICUnya. Dan hingga kini masih memberlakukan tenda – tenda darurat di halaman RSUD karawang.

Tentunya, setelah di kabarkan pula, tak sedikit para tenaga medis di RSUD yang sempat terpapar covid-19, RSUD menjadi salah satu wilayah yang bisa di kategorikan wilayah zona hitam bagi penyebaran Covid-19 di Karawang.

Namun, kali ini redaksi Kutipan-news.co.id mendapatkan kabar banner tentang acara Peringatan Hari Anak Nasional 2021 yang akan di gelar pada 23 Juli 2021 mendatang, dengan tema “Launching Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak” diduga bakal di lakukan di RSUD Karawang.

Walaupun dalam banner yang di terima redaksi tidak terdapat lokasi acara, namun kabar tersebut datang dari seorang tenaga medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang yang enggan namanya di publikasikan mengungkapkan bahwa acara Launching Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak bakal di adakan di RSUD Karawang.

“Itu kan RSUD sudah termasuk zona hitam, kenapa ya harus mengadakan kegiatan melibatkan anak di RSUD, Apa ini buat pencitraan Dirut (Direktur Utama) baru ya,” ujarnya menyampaikan pesan singkat Whats Appnya ke redaksi Kutipan-news.co.id, Senin (19/7/21).

Foto Banner Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak yang di dapatkan redaksi kutipan-news.co.id.

Dikatakannya, acara yang di gawangi oleh jajaran direksi dan sebagai punggawa Dirut RSUD baru tersebut menurutnya demi menginginkan pencitraan kepada atasannya terkesan tanpa memperhatikan dampak secara luas terhadap anak atau para keluarga peserta, dan jelas akan sangat riskan terjadi klaster penularan baru di karawang.

“Padahal seperti diketahui PPKM Darurat telah di kabarkan akan di perpanjang sampai akhir bulan Juli 2021 tahun ini. Tapi jika benar acara itu bakal di lakukan di RSUD, sama saja berbuat konyol hanya demi sebuah pencitraan dirut baru kepada atasannya,” paparnya.

Ia juga menyebut acara yang akan di gelar bertepatan dengan hari anak nasional tanggal 23 Juli mendatang itu sedang menjadi buah bibir para tenaga nakes di karawang.

“Info dari dalam banyak yang batal daftar, ketika tau pelaksanaan akan diadakan di RSUD. Kebanyakan mereka khawatir karena pasien covid di rsud kan sudah banyak. Namun demi pencitraan (dirut baru-red) acara itu sepertinya sih bakal jalan terus,”pungkasnya.

Hingga saat ini redaksi Kutipan-news.co.id masih terus berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Dirut RSUD Karawang atas adanya kabar tentang acara hari anak nasional tanggal 23 Juli mendatang yang kabarnya akan di adakan di rsud, namun hingga berita ini di terbitkan upaya yang di lakukan belum didapatkan.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!