Kabag PSI dan Tim Adakan Pembekalan Peningkatan Konselor di Polres Majalengka

Majalengka, Kutipan-news.co.id-Dalam rangka meningkatkan kinerja personel Polri, Kabag PSI dan Tim Polda Jabar menggelar kegiatan pembekalan konselor kepada atasan Pegawai Negeri, pada Polri di Polres Majalengka. Kegiatan ini di laksanakan di aula Sindangkasih Polres Majalengka, Selasa (21/9/2021).
Pada kesempatan tersebut, Kabag Psikologi Biro SDM Polda Jabar AKBP Heri Fatnanta beserta Tim dan di hadiri Wakapolres Majalengka Kompol Sumari, Para Kabag, Kasat, Kasi, Pama dan Kapolsek jajaran Polres Majalengka.
Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi, di wakili Wakapolres Majalengka Kompol Sumari mengatakan, kedatangan Kabag PSI Polda Jabar beserta tim untuk memberikan pembekalan kepada para Kabag, Kasat dan Kasi serta Kapolsek jajaran dengan tujuan pembekalan konselor.
“Kami harapkan dengan Pembekalan Konselor dari Kabag PSI Polda Jabar ini dapat memperbaiki diri kita, dan umumnya personil Polres Majalengka dalam pelaksanaan tugas di lapangan,” kata Wakapolres Majalengka Kompol Sumari.
Sementara itu, Kabag Psikologi Biro SDM Polda Jabar AKBP Heri Fatnanta mengungkapkan, bahwa kegiatan Konselor ini adalah tindak lanjut sesuai arahan dari Kapolri agar segera memberikan konselor ke jajaran.
Ia, menjelaskan, bahwa setiap atasan di Polri adalah bertugas sebagai konselor. Dan tujuan pihaknya datang ke Polres Majalengka adalah untuk deteksi dini dan penanganan segera.
“Jadi semua anggota Polri berhak mendapat konseling. Contohnya, Kapolsek harus mengetahui tentang deteksi dini anggotanya yang bermasalah,” kata AKBP Heri Fatnanta.
AKBP Heri Fatnanta menegaskan, para Kapolsek bisa mengarahkan kepada anggotanya untuk mendatangi dan berkoordinasi dengan Polres. Semisal ada personil di Polres Majalengka tidak pernah masuk, lalu setelah sekian lama tidak mau masuk kantor kembali karena dia merasa malu untuk pergi ke kantor.
“Maka anggota tersebut wajib untuk di konseling dengan tujuan memberikan motivasi, dan memulihkan mentalnya yang bermasalah,” jelasnya.
Kendati demikian, jikalau ada anggota yang melakukan hal atau kegiatan yang tidak umum, itu perlu perhatian dari para konselor dengan segera memberikan sentuhan awal melalui konselor.
“Oleh karena itu, tugas para Pimpinan di wilayah agar lebih dekat secara bertahap dengan anggotanya, terutama yang bermasalah dengan tujuan menggali informasi permasalahan dalam diri anggota,” tandasnya.
“Jadi, pada saat melakukan raport, Konselor juga dapat mengenali tipe konseling melalui gaya komunikasi yang di tampilkan dengan menggunakan pendekatan gaya komunikasi Vak (Visual, auditori, atau kinestetik) sehingga dapat menyesuaikan. Serta sebagai sarana untuk memperlancar komunikasi,” imbuhnya. (Kidin)