Warga Karangligar Dibuat Pasrah Karena Tak Kunjung Diberi Solusi Atasi Banjir

Karawang, Kutipan-news.co.id- Karangligar, tercatat sebagai langganan baru bencana banjir. Terhitung hingga 30 kali dalam satu tahun, Karangligar diterjang banjir setiap musim penghujan.
Juga menjadi kebiasaan seusai banjir, tumpukan sampah bekas banjir sering warga buang di pinggir jalan utama desa. Dari peralatan elektronik, peralatan dapur, hingga kasur. Harta benda yang dikumpulkan dari banting tulang itu harus berakhir di tumpukan sampah lagi.
“Kalau habis banjir, sampah dari elektronik, peralatan dapur, kasur, lemari itu sampai satu truk lebih,” kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karangligar Badru (47) kepada awak media, Selasa (9/11/2021).
Badru menyebutkan, banjir membuat warganya begitu sengsara. Namun selama ini warga hanya bisa pasrah. Padahal banjir sudah sering terjadi sejak Tahun 2007.
“Kalau warga sangat berharap adanya solusi untuk mengatasi banjir,” katanya.
Ia akui, kalau pun warga ingin menjual tanahnya belum tentu ada yang membelinya. Kalau pun ada, tanah warga bakal dibeli dengan harga murah.
“Kalau misalnya dibeli murah, warga mikirnya enggak mungkin bisa beli dan bangun kembali rumahnya. Karena harga tanah sangat mahal saat ini, belum lagi bangunnya,” katanya.
Sejak Senin (8/11/2021) kemarin, sebanyak 182 rumah di dua kampung Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang terendam banjir
Dari ratusan rumah yang terendam tersebut, sebanyak 661 jiwa terdampak banjir dari luapan Sungai Cibeet.
“Biasanya banjir kiriman, karena hujan di hulu Sungai Cibeet,” katanya. (red)