Tak Terima Kenaikan UMK Tak Sampai 10%, Para Buruh Gelar Aksi Saling Gedor Dan Blokade Jalan

Bandung Barat. Kutipan-news.co.id- Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja di Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan aksi sweeping ke setiap perusahaan dan memblokade jalan saat mogok massal, pada Senin (22/11/2021).
Aksi tersebut dilakukan untuk menolak kenaikan UMK yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan karena formulasi tersebut dinilai tidak bisa mensejahterakan para buruh.
Di lansir dari Tribun Jabar, sejumlah buruh keluar dari perusahaan yang berada di daerah Cimareme sambil melakukan orasi. Kemudian sebagian buruh juga mendatangi setiap pabrik untuk mengajak buruh lain melakukan aksi yang sama.
Akibat aksi ini, Jalan Cimareme dari arah Padalarang maupun arah Kota Cimahi sempat lumpuh, terutama saat mereka melakukan aksi memblokade jalan sambil berorasi di tengah jalan.
“Teknis aksi ini, kami menutup total jalan biar pemerintah mengerti bahwa buruh itu tidak tinggal diam dalam menolak kenaikan upah menggunakan PP nomor 36 ini,” ujar Ketua Pengurus Serikat Perusahaan (PSP) SPN KBB, Aris Rismawan saat ditemui di Cimareme, Senin (22/11/2021).
Selain itu, kata dia, sebagian buruh juga melakukan aksi sweeping ke setiap perusahaan yang ada di daerah Batujajar dan Jalan Industri supaya buruh yang melakukan aksi mogok massal dan unjuk rasa ini bisa lebih banyak.
“Sekarang kita sudah sweeping dibeberapa perusahaan, untuk mengajak buruh yang masih kerja dengan cara kita gedor perusahaannya secara langsung,” kata Aris.
Aksi sweeping tersebut, kata dia, akan dilakukan selama aksi mogok massal dilakukan hingga 25 November 2021 mendatang karena para buruh dari berbagai serikat pekerja sudah sepakat melakukan aksi yang sama.
“Tadi sudah ada 5 perusahaan yang kita gedor (sweeping), rencana kita akan terus sweeping setiap hari untuk mengeluarkan masa yang lebih banyak biar pemerintah bisa lebih peka,” ucapnya.
Setelah melakukan aksi sweeping dan memblokade jalan ini, mereka langsung long march dan bergerak menuju Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk menyampaikan aspirasi ke Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan.
“Tuntutan kita hanya satu, naikan upah sebesar 10 persen,” kata Aris. (red)