Meninggal Pasca Vaksinasi, Seorang Anak Yang Terkonfirmasi DBD Sempat Menjadi Keresahan Para Orangtua

Tasikmalaya, Kutipan-news.co.id – Duka mendalam masih menyelimuti pasangan suami istri, Dede Budiman (40) dan Eka Rostika (34).
Penyebabnya, anak laki-laki mereka, D (10), murid kelas V SDN 5 Kersamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, meninggal terserang Demam Berdarah Dengue (DBD), Senin (17/1/2022) malam.
Dua hari sebelumnya, Sabtu (15/1), D sempat menjalani vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di sekolah.
Saat itu D sedang dalam kondisi masa inkubasi serangan DBD sehingga tak ada gejala seperti demam.
Saat ditemui di rumahnya di Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Purbaratu, Selasa (18/1), Dede dan Eka masih dalam kondisi berduka.
“Mohon maaf adik kami belum bisa ditemui karena masih syok,” kata Jajang Suhendar (50), kakak kandung Dede, Jajang mewakili keluarga.
Jajang mengungkapkan, kondisi Dede dan Eka masih berduka atas meninggalnya D, anak sulung mereka.
“Orang tua mana yang tak berduka, anak yang disayang meninggal,” kata Jajang.
Tadi pagi, lanjut Jajang, keduanya memaksakan diri berziarah ke makam.
“Saat pulang terpaksa kami gotong karena tiba-tiba pada lemas,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihak keluarga sama sekali tak menyangka D bakal bernasib seperti itu.
“Sebelumnya tidak ada firasat apa-apa. Seperti biasanya keponakan saya selalu ceria, dan sebelum berangkat divaksin pun kondisinya sehat,” ujar Jajang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengungkapkan, D meninggal akibat terkena DBD.
“Saya sempat terkejut mengetahui ada anak meninggal di RSU dr. Soekardjo, dua hari setelah divaksin,” kata Uus, Senin (17/1) sore.
Ia segera melakukan cek ke RSU dan mendapat penjelasan dari dokter yang menangani almarhum bahwa dia positif DBD.
“Kondisi fatalitas yang menyebabkan almarhum tak tertolong karena serangan DBD, bukan karena vaksin,” kata Uus.
Menurutnya, saat almarhum menjalani vaksinasi sedang mengalami masa inkubasi serangan DBD sehingga gejala belum muncul.
Gejala serangan DBD seperti demam baru muncul Minggu (16/1).
Karena kondisinya memburuk lalu dibawa ke RSU malam harinya.
“Saat ditangani di RSU itulah diketahui hasil tes lab darah ternyata positif DBD,” ujar Uus.
Atas kasus ini, dia mengimbau warga tak usah khawatir dan tetap membawa anak mereka menjalani vaksinasi.
“Sudah ribuan anak di Kota Tasikmalaya menjalani vaksinasi dan mereka baik-baik saja,” kata Uus. (red)