Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kini Jadi Perhatian Para Anggota DPRD

0
WhatsApp Image 2022-02-05 at 10.19.08

Bandung, Kutipan-news.co.id – Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Yoel Yosaphat meminta Pemerintah Kota Bandung segera mengevaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Hal itu dianggap perlu dilakukan seiring dengan kian masifnya penyebaran Covid-19.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut yang tidak hanya akan mengganggu semangat belajar para murid, tapi juga keselamatan dan kesehatan para warga di lingkungan sekolah.

“Saat ini, kita harus melakukan kegiatan dengan sangat hati-hati, termasuk pelaksanaan PTMT,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (5/2/2022).

“Kami sepenuhnya mengerti bahwa PTMT dibutuhkan dalam upaya mengejar potensi loss learning.”

“Namun, jika sekolah kurang mendisiplinkan murid untuk menaati protokol kesehatan di lingkungan sekolah, kasus Covid-19 dikhawatirkan akan terus meningkat dan menimbulkan risiko bagi para murid dan warga sekolah lainnya.”

Menurut Yoel, dengan mulai hadirnya beberapa varian Covid-19 saat ini, penegakan disiplin protokol kesehatan harus lebih serius dan lebih ketat daripada sebelumnya.

“Kita tidak pernah tahu kapan dan di mana potensi tertular.”

“Karena itu, penerapan disiplin prokes harus lebih serius dan ketat, saat anak keluar rumah dan kembali ke rumah.”

“Maka peran orangtua dan guru di sekolah menjadi garda terdepan yang harus terus memantau dan memproteksi dari potensi penularan bagi para peserta didik,” ucapnya.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu pun menambahkan, meskipun dijelaskan bahwa varian Covid-19 saat ini, yaitu Omicron, dampak penularannya tidak menyebabkan sakit yang sangat parah, penelitian menunjukkan bahwa ternyata Covid-19 ini juga dapat menyerang organ tubuh lain.

Seperti menyebabkan pembekuan pada pembuluh darah, yang bisa merusak berbagai fungsi organ tubuh termasuk sistem saraf.

Oleh karena itu, proteksi dan pencegahan harus semakin masif dilakukan, salah satunya pelaksanaan vaksin ketiga yang diharapkan bisa lebih cepat diberikan terutama kepada kaum lansia yang telah divaksin lebih dari enam bulan lalu.

Karena kelompok lansia adalah yang paling rentan jika terpapar Omicron, terutama jika memiliki riwayat komorbid.

“Selain itu, pembatasan aktivitas dalam penerapan protokol kesehatan juga diharapkan jangan menghentikan pemulihan ekonomi, terutama mematikan atau menutup total aktivitas usaha yang baru kembali dimulai dan menjadi satu-satunya mata pencaharian masyarakat,” katanya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!