Salah Satu Oknum Kades Di Kecamatan Cibuaya Karawang Diduga Lecehkan Profesi Wartawan

0
WhatsApp Image 2022-02-21 at 17.43.23

Karawang- Kutipan-news.co.id – Oknum Kepala Desa yang berada di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, diduga telah melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap profesi Wartawan.

Oknum kepala desa tersebut dalam WAG Voice Note atau pesan suara, mengatakan dengan bahasa sunda, “Nya mantak nage bun, lamun kiyeu sararea babarengan. Unggal kabeh kepala desa sakecamatan Cibuaya hayu urang kompak babarengan lamun aya media cukup weh disuguhan, ulah sagala di bere uang bensin, supaya aral ke manehna di gawe jadi wartawan teh bun, hampura iye cuman masukan nya.”

Dimana bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya adalah “Makanya bun, kalau gini sama-sama kita kompak, semua kepala desa se-kecamatan Cibuaya kalau ada media atau wartawan datang cukup diberi makanan saja, jangan diberi uang bensin supaya dia kerja jadi wartawannya bosen, Maaf bun ini cuman masukan,” isi dalam pembicaraan voice note yang diduga suara oknum Kades Kecamatan Cibuaya itu dianggap telah menghina profesi wartawan.

Tindakan yang tidak menyenangkan ini dialami oleh semua rekan Wartawan yang berada di Group I.M.O.R (Ikatan Media Online Rengaengklok) dan Topan Admin Group I.M.O.R merupakan Kabiro dari Media Online Fokusberitanasional.net.

Peristiwa tersebut bermula saat ada voice note masuk di WAG dan rekan-rekan media lain nya juga merasa tersinggung atas percakapan oknum kades tersebut.

Diungkapkan Topan bahwa saat dirinya mendengarkan pesan suara oknum kades tersebut dirinya merasa tersinggung, dengan adanya oknum kades melontarkan kata kata yang tidak pantas yang seakan akan melecehkan profesi Wartawan.

Lanjutnya, kata kata yang dilontarkan oknum Kades itu tentu sangat menyinggung dirinya dan rekan-rekan seprofesi yang seakan akan menghina dan melecehkan. Kades tersebut mengatakan bahwa wartawan yang datang ke kantornya pasti cuma minta duit.

Lebih lanjut Topan mengungkapkan sampai saat ini belum bisa dipastikan kadesnya siapa, tapi dengan komunikasi bersama rekan-rekan dilapangan ia sudah mengantongi nama oknum kades tersebut, dan akan menghadap pak camat untuk segera memanggil kades tersebut, bahwa dengan dalih apapun tentu statement Kades tersebut tidak dapat dibenarkan. Apalagi itu diucapkan oleh seorang kepala desa yang seharusnya lebih santun, arif dan bijaksana karena sebagai publik figur di masyarakat.

“Statement Pak Kades sangat menyinggung dan melukai perasaan saya selaku Awak Media, yang seakan akan menghina dan melecehkan profesi Wartawan. Tentu hal ini dapat menjadikan hubungan yang tidak harmonis, karena bagaimanapun antara Pemerintahan Desa dan Wartawan adalah Mitra,” ucap Topan. (Red, hsn).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!