Pemerintah Arab Saudi Kini Bebaskan Jamaah Haji Indonesia Dari Wajib PCR dan Karantina

Bandung, Kutipan-news.co.id- Biro perjalanan umrah dan jamaah umrah menyambut baik keputusan Pemerintah Arab Saudi yang mencabut pembatasan Covid-19, terutama peniadaan karantina dan kewajiban PCR di Tanah Suci bagi warga negara Indonesia.
Direktur Utama Mabruk Tour Yadi Supriyadi mengatakan pihaknya akan memberangkatkan 83 peserta perjalanan umrah dari Bandung pada 20 Maret 2022.
Dengan kebijakan baru ini, jamaahnya tidak perlu lagi menjalani karantina dan PCR di Arab Saudi.
“Alhamdulillah pemberangkatan kami, Allah mudahkan,” kata Yadi melalui ponsel, Senin (7/3/2022).
Ia mengatakan pihaknya telah memesan tiket pesawat dan akomodasi di Mekkah dan Madinah sebelum kebijakan baru ini muncul.
Awalnya dijadwalkan jamaah akan mengikuti karantina selama tiga hari di Tanah Suci.
Namun kini, katanya, tiga hari di Tanah Suci yang tadinya akan digunakan untuk karantina tersebut akan dimanfaatkan dengan diisi agenda ibadah dan perjalanan ziarah ke tempat-tempat penting.
“Tadinya memang dijadwalkan 9 hari umrah di Tanah Suci. Ada disiapkan 3 hari karantina di sana, dan 3 hari karantina di Indonesia,” tuturnya.
Pihaknya pun kini tengah mengatur jadwal kegiatan di Tanah Suci kembali, terutama memanfaatkan tiga hari tambahan di Tanah Suci.
“Jamaah kami sangat bersyukur dengan kebijakan ini. Kami bisa lebih leluasa beribadah di Tanah Suci,” tuturnya.
Warga Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Farida (33), mengatakan merasa sangat bersyukur karena ia kini bisa menjalankan umrah setelah dua tahun menunggu dan mengalami penundaan selama beberapa kali.
“Alhamdulillah yang kita harapkan bisa terwujud, kali ini bisa bersama Mabruk Tour melaksanakan umrah. Ini adalah keinginan sejak lama,” kata Farida.
Ia mengatakan tengah mencoba menghilangkan kekhawatirannya untuk beribadah di tengah pandemi ini dan yakin serta terus berdoa supaya perjalanan umrahnya akan berjalan lancar.
“Kita sudah berencana, sekarang pasrah saja sama Allah. Memang sebelum-sebelumnya pun kan pemerintah ada penundaan pemberangkatan umrah, semoga kali ini dan seterusnya lancar,” katanya.
Ia mengatakan memang berharap tidak menjalani karantina baik di Tanah Suci maupun saat kedatangannya kembali ke Tanah Air. Namun demikian, ia pun akan menjalani dengan serius jika memang diwajibkan pemerintah.
Hal serupa dikatakan warga Bandung, Nurjaman (35). Ia mengatakan berharap semua persiapan menjelang keberangkatannya pada 21 Maret 2022 akan berjalan lancar.
“Kami bersyukur sudah bisa umrah. Semoga ke depannya lancar. Semua sudah dipersiapkan maksimal,” katanya.(red)