Siswa SMK Dinyatakan Hilang Saat Ikuti PKL Di Kapal Penangkap Ikan Yang Beroperasi Di Perairan Sekitar Papua

0
WhatsApp Image 2022-03-10 at 15.13.48

Cirebon, Kutipan-news.co.id – Siswa SMKN 1 Mundu bernama Frans Julius Hutapea (18) dinyatakan hilang di Laut Flores pada Sabtu (5/3/2022) malam kira-kira pukul 19.00 WITA.

Korban bersama 10 siswa lainnya tengah mengikuti PKL di kapal penangkap ikan milik PT Pancuran Samudera Inusantara asal Pati, Jawa Tengah.

Kepala SMKN 1 Mundu, Ikhwanudin, mengakui hingga kini belum mendapatkan informasi terbaru mengenai nasib korban dan 11 siswa lainnya.

Pasalnya, kapal yang dinaiki mereka masih dalam perjalanan laut dan diprediksi baru bersandar di wilayah Pati pada Jumat (11/3/2022).

“Kami kesulitan untuk berkomunikasi dengan kapal tersebut. Harus diakui, saat di laut agak susah sinyalnya,” kata Ikhwanudin saat ditemui di SMKN 1 Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Kamis (10/3/2022).

Bahkan, pihaknya juga kesulitan berkomunikasi dengan 11 siswa yang melaksanakan PKL di kapal yang beroperasi di perairan sekitar Papua itu.

Ia mengatakan, selama PKL yang dilaksanakan sejak 25 Juli 2021 itu, para siswa hanya sesekali mengabarkan kondisinya kepada pihak sekolah.

Selain itu, mengenai kronologi lengkap musibah yang menimpa Julius juga masih simpang-siur karena pihak sekolah maupun perusahaan tidak dapat berkomunikasi langsung dengan awak kapal.

“Selama ini, komunikasinya juga estafet dari kapal ke kapal lain, kemudian ke pos pelabuhan, baru diteruskan ke perusahaan dan kami,” ujar Ikhwanudin.

Saat ini, pihaknya juga mengaku waswas karena belum dapat berkomunikasi langsung dengan para siswa yang masih berada di kapal tersebut.

Ketua Jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI) SMKN 1 Mundu, Lilik Casidi, menyampaikan, Julius merupakan siswa kelas XII Jurusan TKPI.

Menurut dia, para siswa yang mengikuti PKL di kapal itu juga selalu berkabar kepadanya ketika mendapatkan sinyal meski intensitasnya tergolong jarang.

Namun, pekan lalu, satu siswa yang sekelompok dengan Julius mengirimkan pesan singkat bahwa mereka dijemput kapal lain untuk pulang ke Pati.

Pasalnya, masa PKL para siswa berakhir pada 5 Oktober 2021, namun hingga kini kapal belum bisa bersandar di pelabuhan karena sejumlah kendala.

“Kami belum mendapatkan update informasi terbaru mengenai kabar mereka, karena komunikasinya juga masih putus-putus,” kata Lilik Casidi. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!