Faktor Ekonomi Lagi-Lagi Jadi Alasan Kuat Seorang Pengedar Sabu Jalani Bisnis Haram

Cirebon, Kutipan-news.co.id – Pemuda berinisial AS (28) tampak menundukkan wajahnya selama konferensi pers di Mapolresta Cirebon, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (8/4/2022).
Bahkan, ia seolah enggan membalikkan badannya saat petugas Satnarkoba Polresta Cirebon menanyakan alasannya mengedarkan sabu-sabu di wilayah Kabupaten Cirebon.
Karenanya, AS terlihat terus memunggungi petugas saat menjawab secara tegas pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
“Kebutuhan ekonomi, Pak,” jawab AS saat Wakasat Narkoba Polresta Cirebon, AKP Dudu Wawan Setyawan, menanyakan alasannya nekat mengedarkan sabu-sabu.
Ia mengaku baru satu bulan mengedarkan sabu-sabu yang didapat dari DKI Jakarta tersebut karena tergiur keuntungannya.
Pasalnya, AS mendapat keuntungan Rp 300 ribu dari setiap 10 paket sabu-sabu yang diedarkannya. Bahkan, dalam sehari ia bisa mengedarkan 20 – 30 paket.
“Sehari semalam bisa dapat Rp 900 ribu dari sini (mengedarkan sabu-sabu). Uang yang didapat buat makan dan kebutuhan sehari-hari,” kata AS.
Saat itu, AS tampak mengenakan kaus oranye bertuliskan “Tahanan Polresta Cirebon” yang cukup besar di bagian punggungnya.
Namun, AS terlihat hanya terdiam saat ditanya kalangan masyarakat yang kerap menjadi sasaran peredaran sabu-sabu tersebut.
Bahkan, ia juga tampak kembali terdiam ketika ditanya apakah selain mengedarkan juga turut memakai sabu-sabu.
“Dari hasil tes urine, tersangka juga dinyatakan positif (mengonsumsi narkoba),” ujar Kasat Narkoba Polresta Cirebon, Kompol Danu Raditya Atmaja.
Ia mengatakan, AS diringkus pada Kamis (17/3/2022) kira-kira pukul 14.30 WIB di Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, karena kedapatan memiliki 28 paket sabu-sabu.
Bahkan, petugas yang menggeledah kamar kosnya juga menemukan sabu-sabu seberat 37 gram yang dikemas dalam plastik klip.
“Total barang bukti sabu-sabu yang disita dari tersangka mencapai 64,32 gram yang dikemas dalam 28 paket kecil dan satu paket besar,” kata Danu Raditya Atmaja.(red)