Sejumlah Akses Jalan Sukaresmi Bandung Barat Terputus Akibat Longsor

Bandung Barat, Kutipan-news.co.id- Bencana longsor menerjang sejumlah titik di wilayah Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga mengakibatkan akses jalan terputus, pada Minggu (17/4/2022) malam.
Bencana longsor itu di antaranya menutup Jalan Raya PLTA Upper Cisokan yang merupakan akses utama menuju Kampung Cilengkong RW 17, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga dan jalur penghubung utama dari KBB-Cianjur maupun sebaliknya.
Kepala Desa Sukaresmi Judin Setiawan, mengatakan, longsor tebing tersebut terjadi setelah wilayahnya diguyur hujan deras dan cukup lama hingga mengakibatkan 90 persen material longsor menutup badan jalan.
“Jalan tak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat karena longsor terjadi di jalan utama Cisokan, bahkan lalu lintas lumpuh gak bisa masuk mobil,” ujarnya saat dihubungi, Senin (18/4/2022).
Selain itu, longsor juga menerjang Jalan Raya Pasir Angin hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, padahal jalur tersebut merupakan akses utama warga menuju Kecamatan Rongga.
“Longsor susulan banyak, tapi yang longsor besar di jalan Cisokan dan Pasir Angin. Untuk di pasir angin itu akses menuju kantor kecamatan, sedangkan di jalan Cisokan jalur menuju TKP anak yang tertimbun kemarin,” kata Judin.
Untuk sementara ini, kata dia, petugas BPBD KBB bersama warga masih bahu-membahu untuk menyingkirkan material longsor, bahkan alat berat juga telah diterjunkan untuk mempercepat pembersihan.
“Sekarang lagi dibuka ada alat berat dari PLN Upper Cisokan,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD KBB mengatakan masih terus membuka akses jalan yang masih tertimbun material longsor dan banjir bandang.
“Untuk 2 titik akses jalan yang terputus belum bisa di lewati baik oleh kendaraan roda 2 atau pejalan,” kata Duddy.
Berdasarkan hasil evaluasi, pihaknya harus membuat akses jalan baru yang terputus total di dua titik karena akses jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama warga lantaran tidak ada jalan alternatif lain.
“Dua titik jalan yang terputus apabila tidak segera dibuat akan menghambat jalur perekonomian warga karena tidak dapat dilalui oleh R 2 yang menghubungkan 2 RT,” ucapnya.(red)