Tak Kunjung Dapatkan Perbaikan Jalan, Warga Ciampea Gelar Aksi Mancing Di Kubangan Jalan Rusak

Bogor, Kutipan-news.co.id – Puluhan warga di Ciampea, Kabupaten Bogor, memprotes kondisi jalan rusak yang tidak kunjung diperbaiki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Warga menuntut jalan rusak itu segera diperbaiki.
Protes dilakukan dengan cara memancing lele dan menanam pohon pisang di lokasi jalan rusak yang penuh kubangan. Sambil membawa spanduk, warga ramai-ramai bermain di kubangan jalan rusak tersebut.
Lokasi unjuk rasa merupakan jalan penghubung antara wilayah Rancabungur dan Warungborong, Ciampea. Jalur ini merupakan jalan alternatif warga menuju kawasan wisata di Gunung Salak Endah. Jalan rusak sudah terjadi sejak 2010 dan tidak ada perbaikan secara permanen. Di lokasi juga disebut kerap terjadi kecelakaan akibat jalan rusak.
“Bentuk protes ini sebagai upaya mendorong percepatan pembangunan, terlepas tahun ini akan dibangun, entah bulan Juni, bulan Juli, tapi kita butuh percepatan,” kata Koordinator Aliansi Masyarakat Menggugat (AMM) Kemas Firman Hidayat, Selasa (10/5/2022).
Kemas menyebut akan kembali melakukan aksi dengan mendatangi kantor PUPR hingga kantor Bupati Bogor jika pembangunan tidak dimulai dalam waktu 14 hari ke depan.
“Kita butuh percepatan pembangunan, selama 14 hari kerja, mulai dari hari ini. Kalau tidak ada tindak lanjut dari pemerintah Kabupaten Bogor, kita akan geruduk ke Pemkab Bogor atau nanti ke Kantor bupati. Mungkin saja hari ini hanya sedikit, tapi nanti kita akan lebih banyak lagi,” kata Kemas.
“Jalan ini merupakan akses Rancabungur-Warungborong, ini jalan milik kabupaten. Panjangnya 3,3 kilometer, kerusakan sudah terjadi sejak 2010. Wilayah ini sebetulnya gerbangnya Bogor Barat. Siapa pun yang lewat sini pasti mengeluh karena kondisi jalan rusak,” kata Kemas lagi.
Kepala UPT Jalan Jembatan Wilayah IV Ciampea Bondan Triyana mengatakan pembangunan jalan yang diprotes warga ditargetkan akan dilakukan pada Juni mendatang. Saat ini proses lelang sudah dilakukan dan segera direalisasikan.
“Kita juga sudah sampaikan ke kepala desa, bahwa kegiatan proyek itu di bulan April, Bulan Mei itu lelang. Lalu di bulan Juni mungkin pelaksanaannya,” katanya.
“Progresnya kan saya kejar terus akhirnya progres tercapai. Pemenang lelang sudah ada tinggal nunggu tanda tangan kontrak. Baru kita Pemeriksaan Lapangan Bersama (PLB) paling lambat di pertengahan Bulan Juni sudah mulai pembangunan,” tambahnya.(red)