Harap Cemas Orangtua Anak Bayi Kembar Siam Yang Hari Ini Operasi

Sukabumi, kutipan-news.co.id- Bayi kembar siam dari pasangan suami istri Abdul Muslih (32) dan Evi Susanti (26) asal Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, menjalani operasi pemisahan di RSHS Bandung, Rabu (25/5/2022).
Abdul Muslih mengatakan, sang bayi kembar siam sudah berada di RSHS Bandung sekitar satu bulan. Seharusnya, anak kembar siam itu menjalani operasi pada 20 April 2022.
Karena kondisi anaknya sakit, operasi diundur dan hasil obervasi dilakukan operasi pemisahan hari ini.
“Setelah dilakukan pemeriksaan observasi lagi alhamdullah bisa dilaksanakan hari ini, 25 Mei,” ujarnya via aplikasi perpesanan.
Ia berharap operasi pemisahan bayi kembar yang baru berusia 11 bulan kurang 3 hari ini lancar dan anaknya dapat tumbuh sempurna.
“Harapan saya kedua anak saya bisa selamat operasinya, lancar tidak ada kekurangan suatu apapun dan sehat kembali tumbuh dengan selayaknya seperti anak yang tumbuh sehat sempurna,” ucapnya.
Bayi kembar siam ini lahir melalui operasi caesar pada Senin 28 Juni 2021 di RSHS Bandung.
Saat mengandung, sang ibu, Evi Susanti mengaku tidak punya firasat akan memiliki bayi kembar. Ia hanya merasakan ngidam ubi ungu.
“Ini anak ke 2 dan ke 3, sebelum di lakukan USG enggak ada firasat apa-apa atau ngidam yang aneh-aneh, cuma ngidam pengen banget ubi tanah yang warna ungu,” kata Evi di rumahnya, Kamis (12/8/2021).
Ia baru mengetahui anaknya kembar siam saat dicek USG di usia kandungan lima bulan. Sampai akhirnya dijadwalkan oleh dokter waktu kelahirannya.
“Setelah di USG lagi 5 bulan, dinyatakan memang benar kembar siam, setelah itu setiap sebulan sekali kontrol ke sana (dokter), dijadwalkan lahir harus 37 minggu 4 hari tidak boleh kurang dan lebih,” ucapnya.
Saat ini, ia mengatakan, kondisi kembar siam sehat dan sering mendapatkan pemeriksaan dokter gratis dari RSUD Sekarwangi.
“Kondisi saat ini alhamdulillah sehat, cuma yang kedua pernapasan saja keganggu, tersendat lah. Mereka ini memiliki dua jantung, satu hati. Ini ada pemeriksaan dokter sebulan sekali dari dokter anak RS Sekarwangi, bu dokter Eni, gratis, bahkan vitamin dan zat besipun sudah di bekali selama 9 bulan, untuk asinya pakai formula,” katanya.
Ia berharap kedua anaknya ini dapat segera dilakukan operasi pemisahan bayi kembar dan bisa hidup normal seperti anak pada umumnya.
“Saya berharap anak saya segera dilakukan operasi pemisahan, supaya bisa hidup normal seperti bayi-bayi lain dan semoga sebelum 9 bulan operasi pemisahan bisa dilakukan, saya tidak tega setiap hari melihat anak kondisinya seperti ini,” kata Evi sambil mengeluarkan air mata.(red)