Wali Murid SD Di Kabupaten Pangandaran Keluhkan Uang Tabungan Ratusan Juta Sulit Diambil

Pangandaran, Kutipan-news.co.id – Para orang tua atau wali murid SD Negeri 1 Parigi di Kabupaten Pangandaran mengeluhkan sulitnya mengambil uang tabungan siswa. Tabungan itu dikelola pihak sekolah.
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Parigi Awang membenarkan uang sekolah yang tidak bisa diambil. Uang itu menurutnya dikelola pihak sekolah, tapi disimpan di koperasi.
“Tabungan siswa tidak disimpan disekolah atau bank, melainkan di Koperasi HPK Parigi,” ucapnya, Jumat (17/6/2022).
Menurutnya uang tabungan milik siswa yang disimpan di koperasi mencapai Rp 555 juta. Pihak sekolah sudah berusaha meminta uang itu untuk dibagikan kepada para pemilik tabungan.
“Sewaktu sekolah meminta penagihan, pihak koperasi belum bisa bayar dengan alasan uangnya dipinjamkan kepada anggota,” kata Awang.
Pada tahun ajaran 2022 ini, untuk kelas 6 ada satu angkatan yang akan melanjutkan ke jenjang SMP dengan jumlah tabungan Rp 244 juta. “Sementara di sekolah hanya ada Rp40 juta,” ucapnya.
Awang mengatakan sudah bertemu dengan wali murid terkait pembahasan tabungan siswa. Dalam pertemuan itu disampaikan duduk permasalahannya.
“Hasil pertemuan pada Kamis (16/6/2022) kemarin, sekolah akan mengupayakan penagihan kepada anggota koperasi. Kita beri waktu satu bulan untuk mengadakan rembukan dengan anggota koperasi terkait,” ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Ketua Koperasi HPK Parigi Dedi menyampaikan permohonanan maaf atas keterlambatan pembayaran dan pemberian uang tabungan milik siswa. Ia juga membenarkan jika uang tabungan siswa itu dipinjamkan kepada anggota.
“Memang betul uang tabungan SD Negeri 1 Parigi menyimpan uang di koperasi dan uangnya kami pinjamkan ke anggota,” katanya.
Menurut Dedi saat diminta penagihan ke anggota dengan baik-baik, uang pinjaman itu tidak kunjung dibayar. Bahkan, peringatan sudah dilayangkan kepada mereka yang sulit membayar.
“Kami terus melakukan upaya dengan memberikan peringatan,” ucapnya.
Sebagai solusi, jika dalam sebulan ke depan anggota koperasi tidak mengembalikan uang, pihak koperasi akan menjual aset berupa sebidang tanah dan aset gedung.
“Kami meminta waktu satu bulan ke depan terkait pembayaran uang tabungan yang terpakai oleh anggota, insya Allah kami akan tanggung jawab,” tegas Dedi.
Diberitakan sebelumnya, puluhan orang tua siswa SDN 1 Parigi mengeluhkan sulitnya tabungan siswa dicairkan. Mereka pun sempat mendatangi sekolah dan meminta pertanggungjawaban pada Kamis (16/6/2022).
Mereka menagih uang tabungan karena anaknya sudah lulus sekolah. Sehingga, mereka membutuhkan uang tabungan itu untuk kebutuhan anak-anaknya yang akan masuk SMP. Jumlah tabungan mereka pun beragam, bahkan ada yang belasan juta.(red)