Dinas BMPR Jabar Ajukan 3 Pembangunan Akses Jalan Menuju Masjid Raya Al Jabbar

Bandung, Kutipan-news.co.id – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat mengajukan tiga pembangunan akses jalan menuju Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung.
Selain untuk masjid terapung tersebut, akses ini pun untuk memperlancar lalu lintas di kawasan masa depan Gedebage dan Tegal luar.
Kepala BMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan, seperti diketahui, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar tengah dikebut dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2022.
Selain itu, tengah dibangun juga Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegal luar, dan di kawasan ini pun terdapat GBLA serta pengembangan properti.
Bambang mengatakan untuk menyiapkan kawasan masa depan ini, dibutuhkan sejumlah akses lalu lintas.
Untuk akses Masjid Raya Al Jabbar, katanya, ada tiga opsi yang bisa dikerjakan.
Akses yang akan dibangun ini akan berguna juga bagi lalu lintas di kawasan masa depan tersebut.
“Positioning saat ini, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, dan harus kita optimistis, bisa diselesaikan 2022. Tetapi bukan hanya tentang masjidnya, harus diatur juga lanskapnya, juga termasuk di antaranya kita pikirkan akses menuju ke Al Jabbar,” kata Bambang di Kantor BMPR Jabar, Selasa (12/7/2022).
Dia mengatakan pembangunan akses ini berkaitan dengan rencana pembukaan Exit Tol Purbaleunyi KM 149 di Gedebage.
Pengajuan pertama, katanya, dari exit tol tersebut, pengembang properti di Gedebage, yakni Summarecon, bisa membangun akses khusus menuju Masjid Raya Al Jabbar.
“Kemudian kami berkomunikasi juga dengan pengembang properti yang ada di sana, bagaimana kalau misalkan akses dari Exit Tol KM 149 itu diberikan ruang untuk diberikan akses jalan menuju ke Al Jabbar. Ini sedang kita komunikasikan,” katanya.
Dia mengatakan, setelah Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pulang dari ibadah haji, pihaknya akan mencoba mengekspos rencana tersebut bersama-sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan jajaran direksi Summarecon.
Ekspos tersebut untuk membahas kemungkinan pembangunan akses langsung dari Exit Tol KM 149 menuju Al Jabbar melalui Summarecon.
Opsi kedua, katanya, dari Exit Tol KM 149 diarahkan menuju Jalan Cimincrang yang berada di bawah kewenangan Pemkot Bandung. Pihaknya bisa berkolaborasi dengan Pemkot Bandung untuk melebarkan Jalan Cimincrang.
“Kita bisa kolaborasi juga dengan Pemerintah Kota Bandung untuk dilakukan pembebasan lahan untuk pelebaran, panjangnya sekitar 1,3 kilometer ke Al Jabbar, sehingga mampu terlayani dan tidak menimbulkan kemacetan,” katanya.
Opsi terakhir, katanya, adalah akses dari Jalan Soekarno Hatta atau Exit Tol KM 149 melalui Jalan Gedebage Selatan. Namun demikian, pembukaan akses ini masih membutuhkan pelebaran Jalan Gedebage Selatan yang baru selebar sekitar enam meter.
Pembangunan akses di Gedebage ini, katanya, tidak hanya untuk masjid. Namun untuk pengembangan Gedebage dan Tegalluar ke depan.
“Rencana pengembangan Gedebage Selatan itu juga untuk membuka konektivitas menuju ke Tegalluar, ada kereta cepat di sana. Jadi, jangka menengah atau jangka panjangnya, tahap persiapan ini tengah diatur,” katanya.
Dia mengatakan, pelebaran jalan, pembangunan akses, serta pembukaan Exit Tol KM 149 tentunya memberikan ruang dan akses untuk mempermudah masyarakat berlalu lintas di kawasan ini, termasuk yang akan menuju Al Jabbar.
Sebelumnya diberitakan, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, sudah terealisasi 56 persen. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan progres pembangunannya, Sabtu (2/7/2022).
Ia mengemukakan, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar sampai saat ini masih sesuai dengan target. Harapannya bisa segera diresmikan dalam waktu yang telah ditentukan.
“Target masih on schedule, ada sisa waktu lima sampai enam bulan. Semua sedang dalam proses, mudah-mudahan pada waktunya bisa kita resmikan dan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh semua umat Islam yang ingin ke sini,” kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
“Jadi progres pembangunannya sampai saat ini kurang lebih 56 persen, yang 44 persennya kita bereskan dalam waktu enam bulan,” tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga meninjau beberapa sarana dan prasarana yang juga sedang berproses, satu di antaranya adalah tempat wudu.
“Masih 44 persen lagi untuk menggenapkan yang sedang berproses. Contohnya adalah tempat wudu sudah beres bangunannya, tapi untuk keramik-kemariknya belum selesai,” sebut dia.
Selain itu, dia menyempatkan pula melihat sarana penunjang, termasuk museum yang ada di bawah bangunan Masjid Raya Al-Jabbar. Ada juga taman dengan tema 25 Nabi dan Rasul yang menghiasi bangunan megah masjid.
“Sarana penunjang lainnya disediakan parkir memadai buat bus, tempat makan, juga ruang-ruang kelas. Insyaallah ini masjid terkeren yang pernah ada di Indonesia,” tuturnya.
“Pekerjaannya pun tidak mudah karena banyak karya seni yang luar biasa yang ingin dihadirkan,” ucap Ridwan Kamil.
Demi mendukung aksesibilitas menuju Masjid Raya Al-Jabbar, dia memaparkan, ada beberapa jalan yang bisa dilalui. Salah satunya ialah Gerbang Tol Keluar Gedebage di KM 149.
“Kemudian lewat Summarecon atau dari bypass Jalan Soekarno Hatta ada pelebaran yang sedang kita diskusikan,” katanya.(red)