Nunggak Hingga 1,2 Miliar, PLN Putuskan Aliran Listrik Perumdam Tirta Tarum Karawang

Karawang, Kutipan-news.co.id- Operasional dan pelayanan Perumdam Tirta Tarum Karawang lumpuh. Penyababnya, PLN memutus aliran listrik Perumdam Tirta Tarum akibat menunggak pembayaran tagihan listrik sebesar Rp1,2 miliar.
Nasib badan usaha milik daerah (BUMD) itu semakian tidak menentu. Kondisi itu terjadi setelah Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana belum menerbitkan SK perpanjang direksi yang habis masa jabatannya pada 6 Agustus 2022.
PLN memutus aliran listrik Perumdam Tirta Tarum karena tidak membayar tagihan Agustus 2022. Perumdam Tirta Tarum tidak bisa membayar karena jajaran direksi tidak berani mengeluarkan uang akibat belum mendapatkan SK perpanjangan.
Pemadaman listrik oleh PLN membuat operasional Perumdam Tirta Tarum menjadi lumpuh. Proses penyaluran air bersih ke pelanggan lumpuh karena tidak ada listrik. Akibatnya ribuan pelanggan komplain karena pasokan air bersih tidak mengalir.
Kepala Humas PLN Cabang Karawang Wendy mengatakan, benar aliran listrik Perumdam Tirta Tarum diputus karena belum membayar tagihan listrik bulan Agustus. Pihaknya sudah memberi kabar melalui surat peringatan agar tagihan listrik segera dibayar.
Namun karena perumdam tidak juga melakukan pembayaran, PLN Karawang terpaksa memutus aliran listrik sampai ada pembayaran. “Kami sudah memberitahu pihak perumdam agar segera menyelesaikan tunggakan, namun belum juga dibayar,” kata Kepala Humas PLN Karawang, Senin (22/8/22).
Sementara itu, Humas Perumdam Tirta Tarum Karawang Ali ketika mengatakan, akibat pemutusan aliran listrik operasional Perumdam Tirta Tarum berhenti. Listrik merupakan komponen utama bagi Perumdam Tirta Tarum dalam menghasilkan air bersih.
“Kami memang punya genset tapi kemampuannya hanya 4 jam saja. Itu belum bisa menghandel kebutuhan listrik seluruhnya,” kata Humas Perumdam Tirta Tarum Karawang.
Ali menyatakan, tagihan listrik Perumdam Tirta Tarum dalam sebulan sebesar Rp1,2 miliar. Tagihan sebesar itu untuk 21 kantor cabang Perumdam Tirta Tarum. “Semua tagihan mencapai Rp1,2 miliar. Paling besar kantor cabang Karawang mencapai Rp200 juta perbulan,” ujar Ali.(red)