Isu Kenaikan BBM Meresahkan, Sopir Angkot Purwakarta Mengaku Keberatan

Foto Istimewa Dok / pengendara motor dan angkot Mereka rela antri menunggu pengisian pertalite di SPBU / Kutipan-News.co.id
Purwakarta, Kutipan-news.co.id- Isu rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pertalite membuat resah para sopir angkutan kota (angkot). Mereka menilai, kenaikan harga Pertalite bakal semakin membuat beban hidup rakyat kecil semakin berat.
“Terkait rencana kenaikan BBM subsidi jenis pertalite dan solar, kami para pengemudi angkot merasa resah dan keberatan. Sebab, akan sangat memberatkan. Sedangkan kami tidak bisa serta merta menaikan tarif angkot saat harga BBM naik,” kata Ita Suryana, sopir angkot, Selasa (22/8/2022).
Ita Suryana berharap pemerintah meninjau ulang rencana menaikkan harga BBM subsidi. Sebab, beban ekonomi warga yang belum sepenunuhnya pulih pascapandemi Covid-19. “Pendapatan masih minim. Angkot sekarang bersaing dengan ojek dan banyak warga memilih menggunakan motor untuk bepergian,” ujar Ita Suryana.
Sementara itu, antrean panjang masih terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Purwakarta. Selain sepeda motor, tak sedikit pula angkot yang ikut mengantre pertalite.
Antrean terjadi karena pasokan pertalite dibatasi oleh Pertamina. Akibatnya, dalam waktu beberapa jam saja, stok pertalite di SPBU habis. Seperti terlihat di Jalan Ipik Gandamanah, Kelurahan Munjuljaya, Kabupaten Purwakarta.
Sejak Senin hingga Selasa hari ini, SPBU tersebut diserbu ratusan pengendara motor dan angkot. Mereka rela antre menunggu pengisian pertalite. Namun terlihat pula sebagian kecil pengendara yang tak sabar mengantre, memilih mengisi motor menggunakan pertamax dengan harga lebih mahal.(red)