PT Pupuk Kujang dan IPB Uji Coba Aplikasi Pupuk Menggunakan Drone

0
IMG-20220901-WA0045

Subang, Kutipan-news.co.id – PT Pupuk Kujang bersama Institut Pertanian Bogor (IPB), berkomitmen untuk terus mendukung penerapan teknologi di bidang pertanian dan hal tersebut terbukti dengan diperkenalkannya aplikasi pupuk menggunakan teknologi drone para petani yang dilaksanakan di Kampung Inovasi Himpunan Alumni IPB, Desa Kiarasari Kecamatan Compreng Kabupaten Subang. Kamis, (1/9/2022).

“Kita memperkenalkan produk baru kami berupa pupuk daun dan pupuk daun ini diberikan melalui mulut daun atau stoomata untuk memberikan unsur hara tambahan bagi tanaman selain yang diserap oleh tanaman akar tanaman,” ujar VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Andi Komara.

Adapun kapasitas tangki dari drone yang digunakan untuk menyemprotkan pupuk daun secara otomatis tersebut yaitu, 20 liter dan gerakan drone dipantau langsung oleh seorang operator.

“Dalam demonstrasi yang telah dilaksanakan pada Minggu, 28/8/2022, penyemprotan pupuk dilakukan di tanah seluas satu hektar dengan waktu 11 menit,” terangnya.

Sementara itu, Tim Riset Pupuk Kujang, Rangga Jiwa menambahkan bahwa pupuk daun cair dengan kandungan lengkap baik makro maupun mikronutrien, NPK, kalsium, magnesium dan tres element bisa digunakan untuk semua jenis tanaman.

“Pupuk daun cair dengan kandungan lengkap baik mikro maupun mikronutrien, NPK, kalsium, magnesium dan tres element bisa digunakan untuk semua jenis tanaman dan sangat bermanfaat untuk ketahanan tanaman dan meningkatkan rendemen,” ungkapnya.

Dekan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Prof. Suryo Wiyono menambahkan bahwa penggunaan drone di pertanian merupakan jawaban mengatasi tantangan kesulitan tenaga kerja di sektor pertanian dan diharapkan mampu memuat pertanian lebih modern serta menarik minat kaum muda berkecimpung di dunia pertanian.

“Dengan menggunakan drone, biaya tebar pupuk menjadi lebih rendah dibanding konfensional serta bisa lebih cepat dan dengan menggunakan drone, untuk luas sekitar 100 hektare, cukup dalam waktu 4-5 hari sudah selesai, sedangkan Kalau di kerjakan manual sehektare bisa 25 orang pekerja, dengan kecepatannya dan kemerataannya efektifitas lebih baik menggunakan drone,” pungkasnya. (Rohman).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!