Kampung Budaya Karawang Jadi Sorotan Karena Terbengkalai Di Ulang Tahun Ke-389

0
IMG-20220915-WA0024

Karawang, Kutipan-news.co.id – Di hari ulang tahun yang ke-389 Kabupaten Karawang pemerintah dinilai punya banyak pekerjaan rumah (PR), salah satu kado buruk datang dari infrastruktur kebudayaan.

Kampung Budaya yang berlokasi di Jalan Interchange Karawang Barat, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang diketahui telah diresmikan sejak tahun 2014 lalu.

Ketua Paguyuban Seniman dan Budayawan Jawa Barat yang juga Dewan Pakar DPRD Karawang Nace Permana mengatakan, pejabat pemerintah Kabupaten Karawang miskin ide.

“Tanah kampung budaya ini sudah dibeli, dan dibangun bahkan, tapi pejabat ini miskin ide sehingga malah terbengkalai, tidak ada ide memajukan dan memelihara kampung budaya,” ujar Nace saat ditemui di Kantor Dewan Pakar DPRD Karawang, Kamis (15/9/2022).

Melihat kondisi itu, kata Nace, menjadi PR sekaligus kado buruk di hari ulang tahun Karawang di usia yang ke-389 tahun ini. Hal ini menjadi cerminan ketidakmaksimalan pemerintah dalam membangun serta memajukan daerah.

“Membangun itu gampang tapi memelihara yang susah, ketika ide itu digulirkan kampung budaya menjadi sebuah alat komunikasi masyarakat dengan pemerintah dalam sektor budaya, tapi pemerintah tidak lagi punya ide bagaimana memelihara dan memajukan kampung budaya,” kata dia.

“Hari ini Kampung budaya slogannya bukan kampung budaya, tapi kampung buaya. Ini juga merupakan kegagalan pemerintah yang tidak bisa menjadikan kampung budaya itu sebagai pusat peradaban,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Kampung Budaya yang berdiri di atas kawasan seluas 4 hektare itu, mulai dibangun pada tahun 2010 dan diresmikan tahun 2014.

Proyek yang dilaksanakan di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran pembangunan mencapai lebih dari Rp40 miliar itu, kini terbengkalai dan tak terurus.

Hal itu juga terkesan hanya membuang anggaran percuma, di Kampung Budaya itu terdapat gedung serba guna, restoran, masjid, pusat informasi, villa, gedung teater terbuka, gedung aula, outlet, rumah seni, gazebo, hingga balong atau danau buatan, yang terbengkalai.

Masih dikatakan Nace, seharusnya Kampung Budaya menjadi suatu kawasan atau area yang memiliki kebanggaan, nilai seni, pusat peradaban, dan bisa meningkatkan perekonomian.

“Seharusnya Kampung Budaya itu menjadi one stop area, sehingga nanti orang Jakarta, orang Bandung atau orang luar daerah mau berkegiatan di luar singgah di Karawang itu ke Kampung Budaya,” kata dia.

Di sana, kata Nace, pengunjung nantinya bisa bertransaksi, seperti menonton pertunjukan, makan, menginap, hingga mengenal budaya atau kearifan lokal Karawang dengan membeli tiket dan makan di sana.

“Bahkan kalau saya berpendapat Kampung Budaya harus jadi pusat peradaban, karena di Karawang ini sudah banyak orang asing yang tidak mengenal Karawang. Dan kewajiban Bupati membuat aturan bahwa, para eks patriat atau orang asing diwajibkan untuk belajar tentang Karawang, disini tentu akan timbul nilai ekonomi, dari mulai kuliner, fashion dan para seniman juga diberdayakan,” papar Nace.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!