Jembatan Gantung Sungai Cikaengan Putus Sebabkan Terhambatnya Aktivitas Warga

0
WhatsApp Image 2022-09-23 at 15.53.57

Tasikmalaya, Kutipan-news.co.id – Terputusnya jembatan gantung Merah Putih di atas Sungai Cikaengan, perbatasan Kabupaten Tasikmalaya-Garut, Jumat (23/9/2022) dini hari, menyebabkan terputusnya kegiatan sosial dan ekonomi di kedua wilayah itu.

Jembatan gantung sepanjang 80 meter itu menghubungkan Desa Campakasari, Kecamatan Bojonggambir, Tasikmalaya, dengan Desa Simpang, Kecamatan Singajaya, Garut.

“Kegiatan sosial dan ekonomi antar kabupaten itu cukup tinggi. Terutama kegiatan sekolah,” kata relawan BPBD Desa Campakasari, Johar.

Ia mengungkapkan, banyak anak yang tinggal di Tasikmalaya bersekolah di wilayah Garut. Begitu juga sebaliknya.

“Begitu pula keluarga ada di kedua wilayah perbatasan tersebut, sehingga keberadaan jembatan gantung itu memang vital. Belum lagi kegiatan perekonomian,” kata Johar.

Sementara jalan alternatif yang menghubungkan kedua wilayah perbatasan itu harus memutar sejauh 5 km.

“Bisa dipastikan untuk sementara banyak anak yang tak bisa sekolah. Mau menyeberangi sungai, arusnya masih kuat serta dalam,” ujar Johar.

Diketahui jembatan gantung Merah Putih putus menyusul hujan deras yang turun sejak Kamis (22/9) malam.

Air Sungai Cikaengan naik dan menggerus pondasi jembatan di sisi Desa Simpang. Pondasi kemudian ambrol dan tiang penyangga jembatan ikut ambrol.

“Sisi jembatan di wilayah Garut itu kemudian terbawa hanyut air sungai, menyisakan bahan jembatan di wilayah Tasikmalaya,” kata Johar. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!