Relawan Tagana Merangkap Menjadi Guru Sekaligus Bendahara PKBM dan Menyambi Ojeg Offline

0
IMG-20221230-WA0002

Majalengka, Kutipan-news.co.id- Seorang Relawan Tagana di Dinas Sosial Kabupaten Majalengka dipertanyakan bagaimna membagi waktunya untuk melakukan tugasnya karena nyambi menjadi Wali Kelas di sekolah Darul Falah Cijati Majalengka, yang juga sekaligus bendahara PKBM di Lamejajar – Majalengka yaitu inisial Y yang diduga mencari keuntungan untuk kepentingan pribadinya.

Menurut Narasumber yang identitasnya minta dirahasiakan, menurutnya Y diduga dengan sengaja melakukan pekerjaan menjadi Relawan Tagana, Guru serta bndahara PKBM, agar ia mendapatakan anggaran gaji dari berbagai tempat ia bertugas, namun atas prilaku tersebut diduga ia lalai dalam menjalankan tugasnya selaku Relawan Tagana di Dinas Sosial Kabupaten Majalengka.

” Ia melakukan pekerjaan dengan tugas diberbagai tempat, kemudian ia diduga lalai selaku Relawan di Tagana karena diduga jarang masuk piket, sedangkan hal itu membuat kecumburuan dan ketidaknyamanan para Relawan lainnya di Tagana, dan untuk hal itu banyak yang menduga kalau Y mempunyai orang dalam di Dinsos, sehingga ia bebas melakukan kegiatannya diluar kegiatan Tagana di Dinsos, dan lebih mementingkan jadi seorang wali kelas dan bendahara PKBM, demi menyerap upah dari tempat kegiatannya, dari pada piket di Tagana, ” ungkap Narsum yang namanya enggan dipublikasikan, Senin (26/12/2022).

Terkait itu Narsum pun merasa heran dengan Y RelawanTagana yang bebas bekerja seperti itu, sementara relawan lain pun menurutnya sangat keberatan atas sikap oknum tersebut, sehingga banyak yang berpendapat bahwa ada dugaan kuat Y mempunyai oknum orang dalam yang berwenang di Dinsos Majalengka sehingga Ia bebas melakukan kegiatannya diluar dinsos, padahal menurut sumber walau pun Ia Relawan namun Ia tetap mendapatkan gaji dari anggaran APBD.

Saat dikonfirmasi via Whatsupp, Y pun menjawab secara singkat, Ia seolah mengelak namun akhirnya ia pun membenarkan dan bukan hanya cuma di Tagana, Guru dan Bendahara PKBM namun selama ini Ia juga merupakan Driver Ojeg Offline.

” Kata Siapa A, siapa Narsumnya, baiklah jangan menyebar info yang tidak benar, iah, ya gitu we A sat sit set, saya lagi diluar, kurang 1 lagi jobnya mas, aku ngojeg juga tapi offline, Siyap A saya masih mencari job ke 5 A, ” tulis chatnya.

Menanggapi informasi tersebut yang katanya, apa boleh Relawan Tagana melakukan beberapa kegiatan untuk kepentingan pribadi, Sekdis Dinsos mengatakan bahwa terkait hal itu Ia akan melakukan beberapa langkah kedepan untuk melakukan monitoring, Senin (26/12/2022).

” Saya ucapakan terimakasih atas laporannya, saya akan crosscek relawan Tagana tersebut dan akan menanyakannya, apakah dia akan tetap di tagana atau akan memilih kegiatannya diluar Dinsos, ” Tegasnya.

Ditambahakan Kadinsos, Irwan Dirwan, menurutnya memang tidak ada ketentuan bagi relawan Tagana dalam merangkap pekerjaan, namun tetap menurutnya walau pun sifatnya relawan tapi harus jelas dalam melakukan jadwal piketnya, dan pihaknya untuk tahun 2023 akan memberlakukan absensi sidik jari untuk para relawan dan pendamping PKH agar pihaknya dapat memonitor, karena relawan itu mendapat semacam tali asih dari anggaran APBD Majalengka.

” Untuk Relawan Tagana yang mengatur jadwal piketnya Pak Dadang, memang belum ada aturan bagi relawan tagana untuk boleh dan tidaknya merangkap kegiatan, namun harus jelas tugasnya walaupun sifatnya relawan, karena mendapatkan semacam tali asih dari Dinsos, dan tugas relawan Tagana adalah harus siap ketika ada bencana, dan kita buat panduan bahwa relawan itu harus memahami tugasnya, cuma kita mengakui bahwa kelemahan Pemerintah daerah belum punya anggaran yang cukup untuk menjadikan para relawan mempunyai keahlian ABCD, ” ungkapnya.

Ditambahkannya, bahwa relawan tagana itu mempunyai SK dari Kemensos sehingga dapat menjadi relawan tagana dan mendapat surat perjanjian selam setahun dari Dinsos.(Farhan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!