Tak Patah Arang, Pembatik Asal Cirebon Dedikasikan Diri Lestarikan Batik Complongan Yang Mulai Sepi Pengrajin

0
IMG-20230123-WA0025

Cirebon, Kutipan-news.co.id – Pagi menjelang siang, para perajin di sentra batik Paoman Art, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu terlihat fokus menghadap kain batik yang tersusun di antara rangkaian bambu. Mereka adalah pembatik yang masih menekuni teknik batik tulis complongan.

Riuh suara jarum ketika perajin melubangi kain mulai jarang terdengar di kampung batik. Dalam kelompok masyarakat perlindungan indikasi geografis batik complongan terdapat puluhan anggota pembatik dan pengusaha termasuk didalamnya 6 orang perajin complongan.

“Berkurang banget juga engga, tapi kita tetap usahakan biar perajin ini nih nggak berkurang banget gitu,” kata penerus paoman art Indramayu, Een Qurotul Ain, Senin (23/1/2023).

Namun begitu, kelompok masyarakat ini tidak patah arang. Mereka tetap berusaha melestarikan warisan budaya itu kepada generasi selanjutnya, seperti di sekolah-sekolah.

“Kalau kurikulum sekolah juga ada. Ketika kunjungan ke sekolah jadi complongan di masukin ke muatan lokal. Dari TK sampai SMP mereka dikenalkan membatik khususnya complongan,” katanya.

Memang kata Een, mempelajari teknis complongan tidak begitu mudah. Perajin harus melakukan secara tekun dan terus-menerus.

“Jadi keterampilan mencomplongi ini tidak bisa dipelajari secara tepat karena harus menekuni. Nah anak-anak sekolah ketika nyolmplongi belum tentu langsung bisa karena orang dewasa juga belum tentu lancar,” jelasnya

Sertifikat indikasi geografis yang diterima di tahun 2022 lalu menambah semangat para pembatik. Mereka lebih gencar untuk melestarikan batik tulis complongan agar tidak punah di makan zaman.

Namun dalam pelestarian batik tulis complongan ini justru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. “Kalau complongan itu kan spesial dari Indramayu yang namanya indikasi geografis itu kan tidak boleh dibuat oleh orang lain selain dari Indramayu. Kalau misalkan ada yang nyolmplongi dari luar daerah ga boleh,” pungkasnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!