Takut Dimarahi Orang Tua, Dua Bocah SD Mengarang Cerita Penculikan Hingga Heboh

0
IMG-20230130-WA0037

Bogor, Kutipan-news.co.id – Polisi memastikan kabar 2 siswi SD di Gunungsindur, Bogor, Jawa Barat (Jabar) merupakan kabar bohong (hoax). Polisi mengungkap upaya dan hasil penelusuran kabar tersebut.

Kapolsek Gunung Sindur Kompol Birman Simanullang bersama AKP Lukito Sadoto mendatangi rumah siswi tersebut untuk mendapatkan fakta terkait kabar penculikan tersebut. Setelah itu, polisi memastikan kabar penculikan tersebut hoax.

“Hasil dari penelusuran dan keterangan dari kedua anak tersebut bahwa berita tersebut adalah TIDAK BENAR/BERITA BOHONG/HOAX,” demikian keterangan yang disampaikan Polsek Gunungsindur melalui akun Instagramnya, @humaspolsekgunungsindur, Senin (30/1/2023).

Dua siswi yang dikabarkan diculik tersebut berinisial K dan A yang merupakan siswi salah satu SDN di Gunungsindur. Kedua siswi tersebut ternyata takut dimarahi orang tua (ortu) mereka karena pulang terlambat sehabis bermain.

“Adapun yang sebenarnya terjadi adalah kedua anak tersebut pulang sekolah lebih awal kemudian kedua anak tersebut bermain sampai lupa waktu hingga akhirnya mereka takut untuk pulang ke rumah karena akan dimarahi oleh orang tua mereka, selanjutnya kedua anak tersebut mengarang cerita kalau mereka berdua telah menjadi korban penculikan,” jelasnya.

Kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih bijak lagi dalam menyikapi kabar yang belum tentu kebenarannya agar tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi.

Di dalam postingan tersebut, pihak orang tua dan kedua siswi pun memberi klarifikasi. Mereka menyatakan kabar penculikan tersebut tidak benar.

“Kami selaku orang tua dari anak kami dengan ini mengklarifikasi video penculikan itu tidak benar. Yang sebenarnya terjadi, mereka terlambat pulang sekolah setelah bermain,” kata ayah dari kedua siswi tersebut.

Sebelumnya, beredar rekaman video yang menayangkan dua siswi SD sambil menangis dan dinarasikan nyaris jadi korban penculikan di Gunungsindur, Bogor. Polisi memastikan kabar upaya penculikan tersebut adalah tidak benar atau hoaks.

“(Info penculikan) Hoax, Bhabin (Bhabinkamtibmas) kami sudah telusuri,” kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin dihubungi, Minggu (29/1).

Iman menyebutkan, dari hasil penelusuran terungkap bahwa dua siswi SD tersebut diduga takut dimarahi oleh orang tuanya karena terlambat pulang ke rumah. Anak tersebut kemudian menangis dan dinarasikan nyaris jadi korban penculikan.

Iman meminta masyarakat untuk tidak mudah termakan isu-isu meresahkan dan tidak jelas kebenarannya. Warga diminta segera menginformasikan pihak kepolisian jika terjadi gangguan Kamtibmas.

Dalam video beredar, tampak dua siswi SD sedang menangis dan menceritakan seolah nyaris jadi korban penculikan.

“Jadi saya ditarik sama dia (menunjuk rekannya), terus digendong. Dia ditaruh di tengah, saya di depan. Terus saya lambai-lambai tangannya. Terus mbak-mbaknya nabrak dari belakang motornya, terus saya ditolongin, ditarik,” ucap seorang anak perempuan sambil menangis, seperti dalam video yang dilihat Media.

“(Saya diantar pulang) sama mbak-mbaknya, tapi sampai pos doang, katanya mbak-mbaknya mau ke rumah sakit,” sambungnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!