Pembangunan Gedung Lambat Sebabkan Puluhan Siswa SD Di Cilamaya Wetan Terpaksa Tetap KBM Di Tenda Darurat

Karawang, Kutipan-news.co.id- Puluhan siswa kelas III dan IV SDN Muarabaru 1 Cilamaya Wetan terpaksa belajar ditenda darurat setelah sekolah mereka roboh. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang hingga kini belum menyelesaikan perbaikan sekolah hingga siswa belajar di tenda.
Para siswa pun mengeluh karena tenda darurat juga sering bocor jika turun hujan dan kegerahan bila cuaca panas.
“Sudah tiga bulan setelah sekolah roboh sebanyak 47 siswa belajar di tenda darurat karena ruang kelas tidak layak digunakan. Kami menunggu penyelesaian rehabilitasi sekolah agar bisa cepat selesai, namun hingga saat ini belum terlihat akan segera selesai. Perbaikan sekolah berjalan lamban hingga 3 bulan siswa belajar ditenda darurat,” kata Kepala Sekolah SDN Muarabaru 1 Cilamaya Wetan, Saepul Fatani, Selasa (31/1/23).
Menurut Saepul, pihak sekolah sangat berharap agar perbaikan gedung dapat lebih cepat hingga kelas bisa segera digunakan. Saat ini pengerjaan perbaikan sekolah hanya dilakukan dua orang tukang sehingga lama selesainya. Padahal pihak sekolah sudah meminta agar pengerjaan dipercepat agar bisa digunakan.
“Kami sudah meminta agar segera diselesaikan agar siswa tidak lagi belajar di tenda,” ujarnya.
Saepul mengatakan, sekolah menyediakan tenda darurat untuk siswa karena proses belajar mengajar tidak boleh terganggu. Belajar menggunakan tenda sebagai ruang kelas sambil menunggu perbaikan sekolah selesai. Namun pengerjaan gedung sekolah berjalan lamban hingga siswa masih belajar di tenda.
“Siswa kami sudah mulai mengeluh karena belajar di tenda mereka kegerahan kalau cuaca panas. Kalau hujan turun tenda juga bocor jadi sudah tidak nyaman,” tuturnya.
Menurut Saepul, pihak sekolah sudah menyampaikan keluhan karena pengerjaan gedung sekolah dirasa sangat lamban. Tukang yang mengerjakan hanya dua orang dan itupun hanya mengerjakan bagian yang paling ringan dalam pembangunan.
“Cuma polas poles pelamir saja. Sedangkan kusen, jendela hingga pemasangan keramik belum juga dilakukan. Pokoknya lamban pengerjaannya,” ucapnya. (Red)