Iming – iming Bakal Dijadikan Rekanan, Oknum Purchasing RS Mandaya Karawang Terancam Dilaporkan

0
IMG-20230307-WA0008

Karawang, Kutipan-news.co.id- Alih-alih akan dapat keuntungan dari jasa rekanan pekerjaan yang akan di berikan, Jeni Siswo salah satu pengusaha media di Karawang, Jawa Barat harus menanggung kerugian yang besar akibat ulah oknum purchasing pegawai Rumah Sakit (RS) Mandaya Hospital Karawang.

Menurut pengakuan Jeni, berawal dapat nomor handphone dari relasinya yang menjadi marketing senior di RS Mandaya Hospital Karawang, .

Pria yang telah malang melintang di dunia media ini mengaku melakukan pertemuan dengan oknum purchasing dan jajarannya di salah satu warung kopi yang ada di wilayah Gor Panatayuda Karawang after office.

“Dari perbincangan di warung kopi tersebut keluar lah buayan angin segar sebagai rekanan jasa rekanan pekerjaan yang akan di keluarkan oleh oknum purchasing itu, seperti jasa pengadaan Barang Habis Pakai (BHP) non Medis dan BHP Medis, serta jasa pengadaan pembelian kebutuhan alat elektronik dan kebutuhan lainnya di RS Mandaya,” ujar Jeni.

Jeni juga mengungkapkan dirinya pada waktu itu di temani oleh rekannya yang juga salah satu pengusaha media di Karawang merasa sangat sembringah, bagaimana tidak menurutnya oknum purchasing tersebut menjanjikan untuk bisa menjadi rekanan jasa pekerjaan pengadaan yang di berikan secara keuntungan lumayan fantastik.

“Terus terang pada waktu itu saya tergiur dengan jasa pekerjaan tersebut, karena ingin jasa pekerjaan itu di dapatkan, setelah salah satu rekan dari purchasing tersebut memberikan kode bernyanyi sambil mendengarkan musik di area warkop, kemudian kami sepakat bergeser pertemuan tersebut ke tempat hiburan karaoke yang ada di Grand Taruma,” papar Jeni.

“Setelah beberapa hari dari proses servis hiburan karaoke di lakukan, komunikasi dengan oknum purchasing itu menjadi sangat sulit dilakukan, di telpon jarang di angkat, WhatsApp pun jarang di balas, namun akhirnya pertemuan kedua kali sambil memberikan berkas sampel barang yang akan di buatkan PO pun akhirnya terjadi di wilayah Gor Panatayuda,”beber Jeni.

Diungkapkan Jeni, setelah dapat berkas sempel barang dirinya langsung memberikan info pada perusahaan yang di tunjuknya untuk membuat Surat Penawaran Harga (SPH) agar PO yang di janjikan dapat segera di keluarkan, Namun hingga berminggu-minggu melakukan komunikasi, hanya angin segar didapat alias respon nihil.

“Saya masih punya itikad baik dan masih bisa bersabar, karena pada saat pertemuan dari awalpun oknum purchasing ini menceritakan kesibukannya yang sangat super sekali, hingga hampir 3 bulan ini tidak ada hentinya menunggu kabar yang tak urung pasti, walaupun sudah di buatkan grup WhatsApp MANDAYA 5 TEAM pun Komunikasi di dalam grup pun tidak berjalan dengan baik, dan komunikasi secara langsung pun masih buruk, hampir tiap hari saya telpon selulernya tidak diangkat, WhatsApp pun terkadang jarang di balas.

Sangat jelas kerugian akibat ulah oknum purchasing tersebut sangatlah besar, dan hingga saat ini pun masih menunggu itikad baik, dan berharap tidak terjadi pelaporan oleh kuasa hukum dari tim perusahaan yang saya ajukan, soalnya bukti – bukti data yang di dapat sekarang sudah di minta oleh pihak perusahaan yang kami tunjuk, untuk di kaji oleh kuasa hukumnya,”pungkas Jeni.

Hingga berita ini masuk ke meja redaksi, tim media masih berupaya melakukan konfirmasi ke pihak manajemen RS Mandaya Hospital Karawang, dan berdasarkan dari pengakuan narasumber, oknum purchasing pegawai RS Mandaya Hospital Karawang tersebut berinisial A.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!