Cara Mudah hidup Sehat untuk cegah Diabetes Mellitus

0
IMG-20231225-WA0010

Cimahi, Kutipan-news.co.id – Indonesia peringkat ke-5 dari 10 negara di dunia usia 20-79 thn, penderita DM (International Diabetes Federation, 2022). IDF juga memprediksi peningkatan jumlah penderita DM dari 10,7 juta menjadi 13,7 juta pada tahun 2030.

Menurut catatan WHO di tahun 2022, Faktor risiko metabolik utama yang menyebabkan kematian adalah peningkatan tekanan darah (19% dari kematian global, diikuti oleh peningkatan glukosa darah dan kelebihan berat badan dan obesitas).

Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada Kerja insulin (resistensi insulin) di hati (peningkatan produksi glukosa hepatik) dan di jaringan perifer (otot dan lemak), dan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.

Tipe Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus tipe 1 adalah jenis yang tergantung insulin sehingga di sebut insulin dependent diabetes mellitus (IDDM). Tipe ini terjadi karena berkurangnya kadar insulin di dalam darah akibat kerusakan sel beta pancreas. Tipe ini bisa terjadi pada anak-anak.

Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh kesulitan dalam mengatur dan menggunakan gula sebagai energi. Saat jumlah gula di dalam darah tinggi pada periode waktu yang panjang, hal ini akan menyebabkan gangguan pada sistem peredaran darah, saraf, dan imunitas tubuh.

Saat seseorang mengalami diabetes tipe dua, ada dua masalah umum pada tubuh. Pertama, Pankreas tidak menghasilkan cukup insulin untuk menekan jumlah gula dalam darah. Kedua sel merespon insulin dengan buruk sehingga hanya dapat menyerap gula dalam jumlah sedikit.
Selain obesitas, penyakit ini bisa menyerang karena faktor keturunan. Jika anda memiliki anggota keluarga yang memiliki kondisi ini artinya anda rentan memiliki kondisi ini juga. Oleh karena itu pencegahan terhadap diabetes tipe 2 menjadi prioritas anda.

Diabetes gestasional (GDM ) adalah jenis diabetes yang terjadi hanya pada saat hamil dan sembuh setelah melahirkan. Meskipun terjadi hanya sementara, jika tidak ditangani dengan baik bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Strategi pencegahan dan penanggulangan faktor risiko menurut Kemenkes harus dilakukan secara terpadu, efektif, dan efisien dengan melibatkan pemerintah, organisasi masyarakat, serta masyarakat. (GERMAS)

Salah satu strategi tersebut adalah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini dan penanggulangan faktor risiko penyakit non-infeksi yang berkualitas. Menurut dr, Resy Ovita ada beberapa cara untuk penanggulangan penyakit diabetes mellitus :

PERUBAHAN POLA/GAYA HIDUP
Seperti yang sudah disampaikan, ada beberapa konsep untuk hidup sehat tanpa diabetes melitus, antara lain :
Mengubah pola makan, memilah jenis makanan, dan menjauhi toxic environment seperti makanan serba instan, makanan tinggi kalori dan kaya lemak, fast food, soft drink, menghindari makanan dengan konsep all you can eat tanpa diperhitungkan takaran gizinya, dan menghindari makanan tidak sehat yang sering ada di iklan-iklan media elektronik, melakukan sikap hidup santai, menghindari bermain game di konsol maupun komputer dalam waktu yang berlebihan;
Atasi obesitas dengan membuat komitmen, target, dan skala prioritas realistis serta mengendalikan berat badan dengan memilih menu makanan yang sehat;

Kendalikan stres. Stres psikis yang tidak terkontrol alarm gawat darurat memicu hormon kewaspadaan (kortisol, katekolamin, adrenalin) secara berlebihan yang berdampak buruk pada tubuh karena akan meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik), sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.

KIAT MENGATASI STRESS manajemen waktu yang baik, membuat jadwal seimbang, memprioritaskan tugas yang lebih terencana. menghindari alkohol mengurangi kafein, meluangkan waktu untuk beristirahat dengan membaca buku, dan kegiatan rekreasi/hobi lain.

Melakukan aktivitas fisik dan olah raga secara teratur. Ada tiga macam tipe /sifat aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh : ketahanan seperti berjalan kaki, lari ringan, berenang dan senam, kelenturan seperti peregangan, senam taichi atau yoga/kegiatan bersih-bersih rumah kekuatan seperti aktivitas angkat beban.

Menerapkan pola makan gizi seimbang. Komposisi zat gizi ideal bagi penduduk Indonesia adalah sebagai berikut: karbohidrat 60—70%, lemak 20—25%, dan protein 10—15%.

Ditulis oleh dr.Resy Ovita. (Saifal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!