Warga Nagasari Resah Diduga RS. Dewi Sri Masih Membuang Limbah Cairan Bercampur Dengan Saluran Warga

Karawang, Kutipan-News.co.id – Tak disangka – sangka ternyata setelah berdiri dan beroperasi belasan tahun lamanya, Rumah Sakit Dewi Sri yang berada di tengah kota pangkal perjuangan ini dihembuskan kabar tak sedap terhadap lingkungan sekitar.
Rumah Sakit swasta ternama yang sudah lama beroperasional di wilayah Kelurahan Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang di duga masih kurang peduli terhadap kesejahteraan ataupun kesenjangan warga lingkungan setempat.
Padahal, dengan berada di lokasi padat penduduk jika di rasakan dampak gangguan kesehatan yang dialami oleh masyarakat setempat pasti berdampak, dan jika di kaji secara serius tentunya dapat membahayakan kesehatan bagi masyarakat seperti bahayanya terinfeksi virus penyakit.
Sebut saja seperti limbah cairan yang di hasilkan oleh Rumah Sakit tersebut dari berbagai pasien yang sakit, ataupun berbagai macam penyakit hingga tidak menutup kemungkinan dapat mencemari lingkungan maupun menjadi wabah pencemaran udara dan air tanah yang menyebabkan penyakit bagi warga sekitar.
Hal tersebut di sayangkan oleh warga setempat yang berada di wilayah sekitaran rumah sakit tersebut.
Menurut Warga setempat yang berinisial DK dan DN saat ini tengah mengeluhkan atas sikap dan perilaku pihak manajemen Rumah Sakit Dewi Sri sendiri terkesan acuh terhadap lingkungan, seolah – olah melalaikan kewajibannya akan kepeduliannya yang harus dilakukan kepada warga sekitar, atas bahaya atau dampak negatif dari pembuangan yang hingga kini diduga masih membuang sisa air kegiatan ( limbah cairan ) bercampur dengan saluran warga.
“Lihat saja, selama kita tinggal di sini saya tidak pernah melihat saluran khusus pembuangan sisa – sisa air kegiatan pengobatan para pasien yang di rawat di sana,”ucapnya.
Meraka juga mengatakan dengan padatnya pemukiman warga dan berdekatan dengan salah satu Sekolah Dasar (SD) drainase yang melihat saluran yang di pakai oleh pihak RS tidaklah besar.
“Saya masih menduga bahwa sisa – sisa cairan operasional RS tersebut masih bersatu dengan drainase pembuangan air warga, apakah itu tidak berbahaya? Hal ini sudah berlangsung sudah lama, Tapi seolah – oleh semuanya tidak ada yang peduli, Kami yakin para pemangku kebijakan yang ada di Karawang ini tau, dan melihat kondisi RS ini,”sambung Mereka.
Bahkan, Mereka juga mengatakan bukan hanya persoalan dugaan pencemaran lingkungan saja, mereka juga telah merampas hak para pejalan kaki warga sekitar ataupun warga Karawang, Pasalnya wajah gedung lama yang di depan sudah tidak ada lagi wajah Trotoar jalan, dan kemacetan hampir setiap hari terjadi karena mereka tidak punya tempat parkir kendaraan bermotor.
“Mudah-mudahan dengan kritikan ini para pemangku kebijakan bisa meninjau langsung ke lokasi, dugaan perampasan hak pejalan kaki dan semrawutnya kemacetan Karawang tidak punya lahan parkir kendaraan bermotor yang saat ini masih memanfaatkan lahan parkir swalayan di pinggir gedung, itu masih terjadi loh,” timpal mereka sambil menjelaskan dengan nada yang terlihat kesal.
Atas hal tersebut mereka bersama warga sekitar berencana akan mempertanyakan kepada pihak manajemen RS dengan cara melakukan mediasi terhadap manajemen RS Dewi Sri.
“Harapan kami bisa terjadi mediasi ataupun komunikasi yang intensif bersama jajaran direksi pihak RS Dewi Sri ini, agar semua permasalahan yang bisa di respon dengan cara mencari solusi bersama – sama, agar permasalahan apapun bisa di selesaikan dengan cara yang baik,”pungkasnya. (Made)