Sejumlah Saluran Di Pantura Blanakan Alami Sedimentasi Kades Rawameneng Minta Normalisasi

Subang, Kutipan-news.co.id – Memasuki musim penghujan dan tingginya intensitas hujan di wilayah Subang, banjir serta sejumlah saluran air dan kali pembuang alami penyempitan dan pendangkalan, banjir intai permukiman dan persawahan.
Di Pantura Blanakan, Subang, Jawa barat sejumlah saluran air pembuang di wilayah ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Salah satunya di Desa Rawameneng sejumlah saluran air pembuang dan Kali Pepetan alami pendangkalan dan penyempitan kondisinya memprihatinkan kerap terjadi banjir.
Salah satu penyebab banjir intai permukiman warga dan areal persawahan yakni tidak lancarnya saluran air menuju ke hilir.
Dengan kondisi tersebut sejumlah warga mengeluhkan pendangkalan saluran air pembuang hingga kini tak kunjung di lakukan normalisasi oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
Kepala Desa Rawameneng Yanto Daryanto menjelaskan, bahwa masyarakatnya menginginkan saluran air pembuang dan kali Pepetan minta di normalisasi agar air supaya lancar.
Menurutnya saat ini sejumlah titik saluran air pembuang di wilayahnya alami sedimentasi hebat.
“Saat ini, terjadi pendangkalan sejumlah saluran pembuang yang ada di wilayahnya . Kondisi ini diperparah dengan banyaknya tanaman kangkung dan eceng gondok yang tumbuh di saluran pembuang terutama di Kali Pepetan ,” kata Yanto Daryanto , Jumat ( 15/11/24)
Menurutnya dalam 10 tahun terakhir kali Pepetan belum di lakukan normalisasi harusnya dari pihak terkait ada kegiatan normalisasi. Kondisi ini bila dibiarkan, memicu terjadinya banjir, permukiman warga dan ratusan hektar persawahan aknn terdampak.
“Seharusnya kali Pepetan segera di normaslisasi karena saat ini alami pendangkalan parah, apalagi saat ini memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi banjir intai permukiman dan persawahan.”Jelasnya.
Ditambahkan Yanto mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di wilayahnya yang disebabkan luapan sejumlah saluran pembuang disebabkan air tak lancar mengalir dikarenakan alami pendangkalan dan maraknya tanaman kangkung dan eceng gondok sehingga air mengalir tersumbat.
Pihak Pemerintah Desa telah melakukan langkah dan upaya melakukan pengangkatan sampah tanaman kangkung dan eceng gondok dengan menggunakan alat seadanya meskipun dirasakan kurang efektif hasilnya, ungkapnya.
“ Kami Pemerintah Desa Rawameneng minta sejumlah saluran pembuang dan kali Pepetan di lakukan normalisasi oleh pihak terkait meski berbagai upaya dilakukan pihak Pemerintah Desa bersama warga bergotong-royong melakukan pengangkatan sampah hasilnya tidak maksimal.”Pungkasnya. (Ahdiyat)