IAPhO 2025 Ajang Kompetisi Internasional untuk Penerapan Fisika di Dunia Nyata

Bandung, kutipan-news.co.id –Indonesia Scientific Society (ISS) menyelenggarakan ajang bergengsi tahunan yang ke-5 yaitu The 5th International Applied Physics Olympiad (IAPhO) 2025 yang berlangsung pada tanggal 22–25 Mei 2025 dan bertempat di Gedung BBGTK Kemdikdasmen, Jl. Diponegoro No. 12, Kota Bandung.
Acara ini mempertemukan 50 grand finalis terbaik dari 6 negara yakni Indonesia, Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Romania dalam kompetisi tingkat internasional yang menantang kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan penerapan fisika dalam dunia nyata.
Sebelum memasuki babak grand final, seluruh peserta telah melewati tahap kualifikasi yang dilaksanakan secara daring pada 12 April 2025, dengan diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai negara.
Seleksi ini menilai kemampuan konseptual dan aplikatif peserta dalam menyelesaikan soal-soal fisika kontekstual yang berorientasi pada sains terapan.
IAPhO 2025 dirancang sebagai ajang kolaboratif dan kompetitif yang tidak hanya menekankan aspek teoritis dalam fisika, tetapi juga pada penerapannya dalam kehidupan nyata, teknologi, dan inovasi.
Melalui presentasi studi kasus dan diskusi ilmiah yang melibatkan dewan juri internasional, peserta ditantang untuk menunjukkan kreativitas dan kemampuan berpikir lintas disiplin.
Dalam sambutannya, Dr. Acep Purqon, salah satu juri IAPhO 2025 yang merupakan dosen Fisika FMIPA ITB dan senior collaborative Professor Kanazawa University Jepang, menyampaikan dunia ke depan berubah lebih cepat.
Inovasi membutuhkan pemahaman fisika yang lebih baik untuk memunculkan gagasan-gagasan baru dalam menyelesaikan problem dunia. Kuncinya ada di generasi muda yang faham fisika untuk berkontribusi membentuk masa depan dunia.
Lebih lanjut Dr. Kartika Hajar Kirana, juri lain yang berasal dari Geofisika UNPAD, menjelaskan ajang ini bukan hanya sekedar kompetisi, tapi menjadi platform untuk berjejaring dan bertukar gagasan para anak-anak muda dalam memahami fisika terapan.
Acara dibuka oleh Dr. Indrawati,M.Pd yang mewakili Kemdikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah) dan perwakilan SEAMEO QITEP in Science (South Asean Minister Education Organization Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel) dan juga dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan IAPhO ini. IAPhO ini juga sudah diakui kegiatannya di Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional).
Pembimbing dari Vietnam yaitu Prof. Khang Cao Nguyen dan Sharon L. Plemares dari Filipina menyambut positif kegiatan ini dan mempersiapkan dengan baik para siswa yang akan bertanding.
Hal senada disampaikan oleh Doni Nurdiansyah, S.Si.,Gr. ketua Program ISS dan ketua pelaksana Subagja Agustinus, S.Pd.,Gr. yang berharap IAPhO 2025 menjadi wadah pengembangan generasi muda yang berjiwa ilmuwan dan inovator global, serta memperkuat jejaring kolaborasi sains di kawasan Asia dan dunia.
“IAPhO 2025 bukan sekadar kompetisi; ini adalah wadah kolaborasi ilmiah lintas batas bagi generasi muda yang kelak memimpin inovasi teknologi dunia,” ujar Iwan Budiman, S.Si., M.Pd sebagai Ketua Umum ISS.
Setelah bergulat dengan berbagai soal-soal tantangan akhirnya diperoleh juara untuk kategori Grand Award case A adalah Doan Quang Minh dari HUS High School for Gifted Students Vietnam. Sementara grand award untuk case B adalah Novia Eka Nissrina dari SMAN Unggulan M.H. Thamrin Indonesia.
Berbagai sekolah yang ikut grand final ada dari MAN Insan Cendekia Serpong, SMA Labschool Jakarta, SMA Kr Masa Depan Cerah Surabaya, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Hanoi-Amsterdam High School for the Gifted Students , Vietnam, Philippine Science highschool , filipina dll. Penyerahan medali emas, perak dan perunggu dilaksanakan sekaligus pada penutupan tersebut.(Saifal)