Kikis Angka Pengangguran, Disnakertrans Purwakarta Buka Tiga Ribu Lebih Peluang Kerja

0
IMG-20250626-WA0035

Purwakarta,kutipan-news.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat kembali menyelenggarakan Job Fair di pertengahan 2025 ini. Program kegiatan tersebut, merupakan salah satu bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengikis angka pengangguran di wilayah tersebut.

 

Dalam keterangannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha menuturkan, angka pengangguran di wilayahnya saat ini berada di angka 7,34 persen. Untuk itu, berbagai upaya masih perlu dilakukan oleh jajarannya guna menekan angka pengangguran tersebut. “Di antaranya melalui program Job Fair seperti ini,” ujar Norman di sela-sela pembukaan Job Fair 2025 di Gedong Sigrong, Jalan Siliwangi, Kabupaten Purwakarta, baru-baru ini.

 

Menurut Norman, angka 7,34 persen untuk jumlah pengangguran itu dirasa masih cukup tinggi. Sehingga diperlukan berbagai upaya agar angkanya bisa terus ditekan. Job Fair sendiri, kata dia, menjadi langkah yang cukup efektif. “Kegiatan Job Fair, menjadi salah satu upaya kami dari pemerintah daerah untuk memfasilitasi para pencari kerja dalam mendapat pekerjaan,” jelas dia.

 

Norman menargetkan, di lima tahun ke depan angka pengangguran di Kabupaten Purwakarta bisa ditekan hingga di bawah 5 persen. Dalam hal ini, pihaknya juga berpesan kepada perusahaan yang ada agar selalu menyampaikan informasi soal lowongan kerja. “Informasi lowongan kerja itu sangat penting. Sehingga kami bisa langsung menyampaikannya ke masyarakat,” jelas dia.

 

Terkait upaya untuk mengikis angka pengangguran, kata Norman, pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat telah menyiapkan berbagai upaya. Yakni, melalui beragam program pelatihan kerja.

 

Adapun program pelatihan yang disiapkan dinas terkait, itu berbasis kompetensi (PBK). Tujuannya, tak lain untuk mencetak para pencari kerja yang berkualitas. “Intinya, kami akan terus berkomitmen untuk menekan angka pengangguran ini. Target kami, lima tahun ke depan angkanya bisa di bawah 5 persen,” kata Norman.

 

Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, Didi Garnadi menjelaskan, Job Fair 2025 merupakan program yang ketiga kalinya yang digelar jajarannya. Menurut dia, program tersebut cukup efektif untuk mengikis angka pengangguran di wilayah ini.

 

“Kegiatan di tahun ketiga ini bertema Job Fair Hybrid. Yang membedakan, tahun ini konsepnya dibagi menjadi dua kategori. Yakni, untuk offline dan online,” ujar Didi.

 

Dalam kegiatan Job Fair tersebut, Pihkanya berencana menggandeng 40 perusahaan, baik yang ada di Kabupaten Purwakarta, daerah lain hingga perusahaan luar negeri yang sedang membuka lowongan pekerjaan. “Untuk Job Fair tahun ini, tersedia 3.030 peluang kerja,” jelas dia.

 

Menurut dia, program Job Fair menjadi salah satu ikhtiar jajarannya secara formal untuk mengurangi tingkat pengangguran. Yakni, dengan membuka lowongan kerja seluas-luasnya melalui langkah kerjasama dengan puluhan perusahaan.

 

Terkait konsep dengan pola Offline, Didi menuturkan, pihaknya menyiapkan untuk 3.500 pendaftar. Teknisnya, dari jumlah pendaftar tersebut akan dibagi menjadi 5 sesi. Dengan begitu, setiap sesi itu untuk melayani 700 pencari kerja. “Selain dengan konsep offline, kita juga siapkan yang Online,” kata dia.

 

Terkait konsep online, lanjutnya, nanti masyarakat yang telah mendaftar akan diarahkan untuk masuk ke Website SIMPI Purwa yang akan dibuka saat pelaksanaan Job Fair nanti.

 

Mungkin ada yang bertanya-tanya apa bedanya konsep Offline dan Online? Didi juga menjelaskan, secara umum tidak ada bedanya. Semua pendaftar akan terlayani dengan maksimal. “Kalau offline, berati itu yang memilih datang ke lokasi Job Fair. Kalau yang online, itu tak perlu datang dan cukup melalui website. Tapi pelayanannya tetap sama,” tambah dia.

 

Dengan kata lain, lanjut dia, dari jumlah warga yang mendaftar itu nantinya hanya 3.500 orang saja yang akan dilayani secara offline. Sisanya, melalui cara Online.

 

Sebagai tambahan informasi, Didi menegaskan, kegiatan Job Fair ini sengaja dilakukan jajarannya untuk beberapa hal. Pertama, untuk memutus mata rantai percaloan dan pungutan liar dalam rekrutmen lowongan kerja. “Dengan Job Fair, semua terbuka. Para pencari kerja bisa langsung berinteraksi dengan pihak perusahaan. Kalau memang memenuhi syarat, tak menutup kemungkingan bisa langsung diterima,” tambah dia.

 

Dengan begitu, kata dia, kegiatan ini cukup efektif. Di samping untuk mengikis angka pengangguran, juga untuk memutus mata rantai praktik pungli. “Job Fair ini kita hanya memfasilitasi pertemuan antara pencari kerja dengan pemberi kerja atau perusahaan. Untuk selanjutnya silahkan perusahaan punya mekanisme sendiri termasuk tahapan seleksinya,” pungkas Didi Garnadi. (Nana Cakra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!