SMKN 3 Karawang Terima Miliaran Dana BOS Tapi Lahan Parkir Dikecam Warga

Karawang,kutipan-news.co.id – Kondisi SMKN 3 Karawang menuai kritik tajam. Meski setiap tahun menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hingga miliaran rupiah, sekolah ini tidak menyediakan ruang parkir layak untuk ribuan siswa-siswinya.
Informasi yang beredar menyebutkan, lahan parkir yang tersedia hanya diperuntukkan bagi guru, sementara para siswa terpaksa memarkir kendaraan di halaman Masjid Al Barokah yang berada persis di sebelah sekolah. Mereka bahkan harus membayar uang parkir sebesar Rp 2.000 per kendaraan.
Keberatan warga dan tokoh masyarakat Perumahan Griya Kondang Asri mencuat setelah mereka menolak keras penggunaan halaman masjid sebagai tempat parkir siswa. Mereka menilai langkah ini mengganggu ketenangan dan kesakralan masjid.
Berdasarkan data resmi Kemendikbud RI, SMKN 3 Karawang mendapatkan dana BOS sekitar Rp 2,75 miliar untuk tahun anggaran 2024, dengan total siswa mencapai 1.700-an orang. Dari dana tersebut, sekitar Rp 682 juta dialokasikan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, dan Rp 1,1 miliar untuk administrasi sekolah.
Rincian Dana BOS 2024:
Tahap I:
Administrasi sekolah Rp 599.701.800
Pemeliharaan sarana Rp 384.963.600
Tahap II:
Administrasi sekolah Rp 529.757.400
Pemeliharaan sarana Rp 297.074.900
Sementara itu, Dana BOS 2023 sebesar Rp 2,78 miliar digunakan untuk administrasi, pemeliharaan sarana, serta kegiatan kesehatan dan kebersihan.
Pada Senin pagi (14/7/2025), sejak pukul 06.00 WIB, warga sekitar berkumpul di depan Masjid Al Barokah menolak keras penggunaan halaman masjid untuk parkir siswa.
Tokoh masyarakat Silin Nuryadi menegaskan bahwa masjid adalah tempat ibadah yang harus steril dari aktivitas komersial atau yang mengganggu ketenangan.
“Apa pun keputusannya, kami tetap menolak halaman masjid jadi tempat parkir SMKN 3 Karawang. Kami ingin masjid ini steril dari kegiatan yang sifatnya komersial,” tegas Silin.
Sementara, hingga berita ini dirilis, pihak SMKN 3 Karawang belum dapat dikonfirmasi karena tengah sibuk menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Upaya konfirmasi kepada pihak-pihak terkait pun masih terus di lakukan (red/joe)