Desa Sukadami Jadi Percontohan Nasional Penanganan TBC Berbasis Komunitas

CIKARANG SELATAN | KUTIPAN-NEWS.CO.ID | Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, menjadi sorotan nasional usai ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan Gerakan Bersama Desa/Kelurahan Siaga TBC pada Senin (14/07/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri PPPA Veronika VT Tan, Deputi II Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan, serta Deputi Politik, Hukum, dan Keamanan Setkab, Iskandar Muda.
Gerakan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menurunkan angka Tuberkulosis (TBC) melalui pendekatan berbasis komunitas dan pelayanan di tingkat desa.
Wamenkes dr. Dante menyampaikan bahwa Desa Sukadami dinilai berhasil menghadirkan inovasi penanganan TBC yang efektif. Tak hanya pengobatan, desa ini juga aktif dalam upaya pencegahan melalui pelacakan kontak erat dan terapi pencegahan TBC.
“Target kita, angka TBC secara nasional turun hingga 50 persen pada 2030. Desa Sukadami memberi contoh bagaimana upaya ini bisa dijalankan secara konkret di level akar rumput,” kata Dante.
Ia juga menyoroti peran strategis kader desa, khususnya perempuan, yang menjadi ujung tombak edukasi dan pendampingan pasien TBC. Di Sukadami, seluruh kader perempuan telah aktif selama bertahun-tahun, dan keberhasilan ini turut didukung oleh alokasi dana desa untuk insentif kader kesehatan.
Program-program lokal seperti Masker TV (Masker, Edukasi, Rujukan TBC) dan pendekatan nilai sosial “Sajuta” (Sabar, Jujur, Tawakal) turut diapresiasi karena berhasil mengintegrasikan aspek budaya dalam pelayanan kesehatan.
“Apa yang dilakukan Sukadami bukan hanya soal insentif, tapi dedikasi yang lahir dari kesadaran kolektif. Pemerintah desa memberikan penghargaan nyata kepada para kader, dan itu sangat berarti,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi II KSP Abetnego Tarigan menyampaikan bahwa penanganan TBC adalah bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam memperkuat pelayanan dasar melalui pembangunan sosial berkelanjutan. Program ini berjalan seiring dengan program prioritas lainnya seperti gizi gratis dan sekolah layak.
Sementara itu, Wakil Menteri PPPA Veronika VT Tan menegaskan bahwa keterlibatan perempuan dalam program kesehatan desa merupakan langkah strategis dalam pembangunan sosial dan pemberdayaan komunitas.
“Perempuan adalah agen utama perubahan, terutama dalam isu kesehatan dan pendidikan anak. Desa Sukadami telah menunjukkan bahwa ketika perempuan diberdayakan, dampaknya nyata dan luar biasa,” jelas Veronika.
Ia menambahkan, dua pertiga populasi Indonesia terdiri dari perempuan dan anak-anak, sehingga melibatkan mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan program menjadi kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan.
“Desa Sukadami memberi contoh bagaimana sinergi antara kesehatan dan pemberdayaan perempuan bisa menghasilkan dampak yang kuat bagi masyarakat,” pungkasnya. (red)