Menkeu Sri Mulyani: APBN 2024 Bekerja Keras Redam Gejolak Global

JAKARTA | KUTIPAN-NEWS.CO.ID | Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2024 menghadapi tantangan global yang luar biasa. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, di Gedung DPR, Selasa (15/7/2025), dalam rangka pembahasan Rancangan Undang-Undang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (RUU P2 APBN) TA 2024.
Sri Mulyani menjelaskan, berbagai dinamika seperti perang di Ukraina dan Gaza, ketegangan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, fenomena El Nino, hingga pemilu serentak di berbagai negara (super election) menjadi faktor utama yang mengguncang stabilitas ekonomi global.
> “Tahun 2024 bukan tahun yang mudah. APBN bekerja sangat keras untuk meminimalkan dampak dari situasi global yang sangat dinamis dan bergejolak,” ujar Menkeu.
APBN Tetap Resilien di Tengah Tekanan Global
Meski dihantam berbagai tekanan, Sri Mulyani menyebut APBN tetap berperan sebagai instrumen fiskal yang resilien, menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, mengendalikan inflasi, serta menstabilkan nilai tukar rupiah.
> “APBN mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,03 persen dan menahan inflasi pada level 1,6 persen. Nilai tukar juga relatif terjaga sesuai asumsi dasar APBN, meski ada beberapa deviasi,” jelasnya.
Apresiasi untuk DPR RI
Dalam forum tersebut, Menkeu menyampaikan apresiasi kepada Pimpinan dan Anggota Banggar DPR RI atas kerja sama, kritik konstruktif, serta masukan yang diberikan selama proses pelaksanaan APBN 2024 berlangsung.
> “Semoga semua upaya yang kita lakukan senantiasa membawa Indonesia menjadi lebih baik—menuju negeri yang adil, makmur, dan sejahtera, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tutup Sri Mulyani.
(Red)