Wamenag Apresiasi Reintegrasi Mantan Anggota Jamaah Islamiyah ke NKRI

0
1753240629

JAKARTA | KUTIPAN-NEWS.CO.ID — Wakil Menteri Agama (Wamenag) H. R. Muhammad Syafi’i menyambut positif langkah reintegrasi mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini disampaikan Wamenag saat menerima audiensi sejumlah mantan amir JI di kantor Kementerian Agama, Jakarta, pada Selasa (22/7/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Wamenag menekankan bahwa bentuk cinta terhadap tanah air tidak harus dinyatakan lewat kata-kata, melainkan ditunjukkan melalui kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Tidak perlu mengumbar pernyataan seperti ‘kami sudah bubar’ atau ‘sudah tidak aktif’. Tunjukkan saja melalui aktivitas-aktivitas positif di tengah masyarakat. Biarkan masyarakat yang menilai bahwa ini adalah bentuk kecintaan terhadap NKRI,” ujarnya.

Wamenag juga menegaskan bahwa keyakinan terhadap ajaran agama tidak perlu dikurangi. Namun, ekspresi keberagamaan sebaiknya disesuaikan dengan kesepakatan dan norma bersama dalam kehidupan berbangsa.

“Keyakinan kepada agama harus tetap utuh. Tapi cara mengekspresikannya bisa kita sesuaikan dengan konteks sosial dan kesepakatan bersama,” tambahnya.

Sebagai penegasan, Wamenag menceritakan kisah Bung Hatta yang memperjuangkan nilai-nilai Islam melalui jalur kebangsaan. Ia mengutip kisah Bung Hatta yang menjelaskan filosofi dakwah substansial lewat perumpamaan dua gelas bening—satu diisi pewarna, satu lagi diberi garam yang menunjukkan bahwa nilai bisa ditanamkan tanpa simbol eksplisit.

“Yang berubah rasa justru yang tidak berubah warna,” ujar Bung Hatta dalam cerita itu, menegaskan bahwa nilai-nilai Islam bisa diperjuangkan tanpa harus mencolok secara simbolik.

Menyinggung pembubaran organisasi JI, Wamenag menggarisbawahi bahwa proses tersebut sudah sah secara hukum dan perlu diyakini sebagai langkah kembali kepada kehidupan bernegara.

“Kalau pembubaran itu sudah sah secara de jure dan de facto, apalagi disaksikan aparat, maka harus diyakini bahwa kita sudah kembali ke pangkuan NKRI dengan segala hak dan kewajibannya,” tegasnya.

Audiensi tersebut turut dihadiri dua tokoh penting JI, yakni Para Wijayanto (mantan amir periode 2008–2019) dan Mbah Zarkasih (mantan amir periode 2004–2007).

Dalam kesempatan itu, Para Wijayanto menyampaikan bahwa pertemuan dengan Wamenag memberikan harapan baru bagi proses reintegrasi mereka.

“Pertemuan ini sangat berharga dan bermanfaat. Kami menjadi lebih optimis dalam proses kembali ke NKRI, dan ini membuka jalan yang lebih luas bagi kami untuk berkontribusi bagi bangsa,” ungkapnya.

Senada, Mbah Zarkasih mengaku mendapat pencerahan melalui dialog yang berlangsung. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus memantapkan sikap dalam mendukung enam poin pembubaran JI.

“Saya merasa bersyukur dan mendapat banyak pencerahan, khususnya tentang pilar-pilar NKRI. Mudah-mudahan pertemuan seperti ini bisa diagendakan secara berkelanjutan,” harapnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!